Guru Layak Mengajar Masih Minim

Guru Layak Mengajar Masih Minim

TEGAL - Calon maupun mahasiswa FKIP diminta jangan menelan mentah-mentah persoalan kelebihan guru di Tanah Air yang kini jadi perbincangan hangat. Pemerintah masih membutuhkan tambahan guru. Apalagi jumlah kelayakan mengajar guru masih minim.

Salah satu kesimpulan pendapat itu disampaikan empat doktor FKIP UPS Tegal setelah memberikan analisis dan argumennya pada kuliah umum fakultas itu, di auditorium kampus pusat Jl Halmahera No 1 Kota Tegal, Rabu (9/3). Mereka adalah Dr Hj Sitti Hartinah DS MM, Dr Dino Rozano, Dr Burhan Eko Purwanto Mhum, dan Dr H Angkatno SH MPd, dengan moderator Dr Yayat Hidayat Amir, juga dari FKIP.
Kuliah umum dengan tema Pembinaan Karakter Guru, banyak menyoroti kelebihan guru di Tanah Air yang dikaitkan dengan data rasio siswa-guru (RSG).

Para pembicara itu secara tegas mengatakan, alumni fakultasnya akan tetap dibutuhkan. Apalagi kriteria menjadi guru dan aturan kualitasnya sudah jelas, serta terus mengalami peningkatan. Juga fakultas yang melahirkan guru akan tetap diminati lulusan SLTA.

Dr Dino Rozano mengritisi data RSG dengan terlebih dulu membeberkan persentase data kelayakan mengajar guru di tingkat satuan pendidikan tahun 2002-2003. Untuk SD negeri hanya 21,07% dan swasta 28,94%. Persentase yang dikutip dari Depdikbud tahun 2003, juga menyebutkan di tingkat SMPN (54,12), swasta 60,99%, SMAN (65,29) dan swasta 64,73%. SMKN 55,49 dan swasta 58,26%.
Tingkat Pendidikan Kelayakan mengajar guru, berhubungan secara signifikan dengan tingkat pendidikan guru. Dr Hj Siti Hartinah DS MM menambahkan, sesuai data hasil rakernas Lembaga Perguruan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (LPTKSI) di Jakarta, dari total 2.791.204 guru, yang bersertifikasi dan S1 1.250.791 orang. Sisanya 1.540.403 guru belum berpendidikan S1.

Dengan menggabungkan data itu dan data RSG, menurut Dr H Angkatno SH MPd, persoalan yang harus dikedepankan adalah bagaimana perguruan tinggi melahirkan guru berkualitas.
Tujuan lain setelah guru menempuh semua tahapan itu, antara lain bagaimana sosok guru tampil simpatik dan mempesona terhadap anak didiknya. Ini penting agar ilmu yang ditularkan menjadi perhatian serius anak didik, ungkap Dr Hj Sitti Hartinah DS MM yang juga Dekan FKIP UPS Tegal.

Sedangkan Dr Burhan Eko Purwanto MHum, lebih banyak menekankan agar guru meningkatkan kualitas dengan lebih banyak membaca. (D12-37)


Tags: