Habibie dan Tolhah Hasan Terima Penghargaan dari Kemenag

Habibie dan Tolhah Hasan Terima Penghargaan dari Kemenag

(Pendis), - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali memberikan penghargaan kepada empat orang tokoh nasional maupun daerah, saat bersamaan dengan tasyakuran hari Amal Bhakti ke 66 Kementerian Agama. Penghargaan tersebut diberikan kepada fugur yang dianggap berperan dan berjasa dalam penddidikan keagamaan di tanah air.


Keempat tokoh penerima penghargaan itu adalah mantan Presiden RI, BJ Habibie, mantan Menteri Agama Tolhah Hasan, Gubernur Lampung Sjahruddin ZP dan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.



"BJ Habibie merupakan salah seorang tokoh yang telah berjasa dalam membangun madrasah Insan Cendekia dan menjadi inspirasi bagi pemerintah untuk memperbaiki madrasah di tanah air", ungkap Menag. "Banyak siswa siswi kita dari situ (Insan Cendekia) yang memenangkan olimpiade science internasional. Demikian juga banyak santri pondok pesantren lainnya yang memenangkan olimpiade science," lanjut Suryadharma di Gedung Kementerian Agama (Kemenag) Jl. Thamrin, Jakarta, Selasa (3/1/2012) malam.


Tolhah Hasan dinilai sebagai salah satu tokoh NU yang sudah banyak mengabdikan kehidupannya untuk pendidikan Islam di tanah air. "Ini patut kita berikan penghargaan bagi beliau," ujarnya.


Dengan kepeduliannya terhadap jemaah haji dan kepeduliannya yang besar tehadap kualitas pendidikan keagamaan di daerahnya, maka terpilihlah Gubernur Lampung, Sjahruddin ZP yang dianggap sebagai tokoh pemerintah daerah yang pantas menerima penghargaan dari Menag.


"Banyak perhatian yang diberikannya kepada jamaah haji termasuk mempermudah perjalanan jamaah dari Lampung ke tanah suci. Kalau bandara di sana (Lampung) bisa menerima pesawat besar, maka tidak menutup kemungkinan Lampung ke depannya bisa menjadi embarkasi utama di Lampung," jelas Suryadharma.


Sedangkan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu. Suryadharma mengatakan, Karel sangat adil memberikan perhatiannya kepada seluruh masyarakatnya yang mayoritas bergama Kristen Protestan dan Katolik.


"Semuanya baik Islam, Hindu, Budha , Kristen dan Katolik dapat perhatian besar. Secara khusus, saya juga berterima kasih karena semangatnya luar biasa untuk menjadikan Maluku sebagai tuan rumah MTQ Nasional 2012," imbuhnya.


Dengan diputuskannya MTQ 2012 sekitar bulan juni di Maluku diharapkan akan menjadi tonggak sejarah bagi kerukunan umat beragama di Indonesia. "Dari situ kita berharap kejadian itu nantinya akan menjadi tauladan bagi daerah lain," imbuhnya.

(ram)
Tags: