Jakarta (Pendis) - Begitulah kesimpulan paparan Prof. Dr. Noorhaidi Hasan, salah satu pendamping penerima program International Dissemination for Islamic Scholarly Works (IDiSchoW) pada kegiatan FGD Seminar Evaluasi Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Selasa (18/10/16) kemarin di Jakarta. Noorhaidi menegaskan bahwa program wajib "beruzlah" bagi dosen selama 3 bulan ini mempunyai target bahwa dosen harus menghasilkan 1 naskah artikel yang akan dipublish di jurnal bereputasi Internasional dan buku yang secara substansi berstandar Internasional. Noorhaidi menekankan agar program ini bisa berhasil dan dapat mengantarkan para penerima bantuan menjadi guru besar.
Hal senada juga disampaikan oleh Anis Masykhur, Kasi Penelitian yang menjadi leading sektor program ini. "Program-program inovatif akan dikembangkan terus, terlebih tujuannya mulia, yaitu memperkenalkan produk pemikiran para intelektual Indonesia," jelasnya lebih lanjut.
Hadir juga dalam kesempatan ini para pendamping lainnya seperti Prof. Akh. Muzakki dari UIN Sunan Ampel Surabaya, dan Prof. Dr. Arskal Salim dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
(n15/ra)
POPULER
Irjen Kemenag: Saya Ingin Madrasah Seperti ini
- Rabu, 8 Mei 2024
Kemenag Uji Keterbacaan Rancangan Kurikulum Madrasah
- Selasa, 7 Mei 2024
BERITA TERKINI
Kemenag Kuatkan Pemahaman Moderasi Beragama Guru Madrasah di NTB
- Jumat, 17 Mei 2024
Kemenag Terapkan Sistem Baru, Juknis KSM 2024 Segera Rilis
- Jumat, 17 Mei 2024
WB Mission 2024 Project MEQR Kujungi Madrasah di Kalimantan Selatan
- Kamis, 16 Mei 2024
UIN Walisongo Gelar Baznas Development Forum
- Kamis, 16 Mei 2024
Rektor UIN KHAS Jember Lepas 32 Mahasiswa Asistensi Mengajar ke Thailand
- Kamis, 16 Mei 2024
Copyright © 2021 Pendis Kemenag