Jurnal Ilmiah Itu Mudah

Jurnal Ilmiah Itu Mudah

Yogyakarta (KR) Beberapa waktu lalu saya mengunjungi RMIT University di Melbourne Australia untuk menemui sahabat, David Wilmoth, yang saat itu menjabat Deputi I atau kalau di Indonesia setara dengan Wakil Rektor I. Di ruang tunggu saya disuguhi beberapa jurnal ilmiah terbitan RMIT University seperti Journal of Environmental Education, Journal of Banking and Financial Services, Local-Global Journal dan sebagainya.
Beberapa waktu lalu saya mengunjungi Kantor Kopertis Wilayah V di Yogyakarta Indonesia untuk menemui sahabat sekaligus pimpinan, Bambang Supriyadi, untuk suatu keperluan. Di ruang tunggu saya juga disuguhi beberapa jurnal ilmiah terbitan perguruan tinggi di Indonesia, maksud saya tidak terbatas terbitan perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
Ilustrasi konkret tersebut kiranya perlu diangkat dalam tulisan ini mengingat sekarang masyarakat pendidikan, khususnya sivitas perguruan tinggi kita sedang ‘meributkan’ jurnal ilmiah. Seperti diketahui setelah beredarnya Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Djoko Santoso, No 152/E/T/2012 tertanggal 27 Januari 2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah yang ditujukan kepada rektor/direktur/ketua PTN/PTS maka pembicaraan tentang jurnal ilmiah menjadi kian hangat saja.
Hangatnya pembicaraan tentang jurnal ilmiah terjadi secara lisan mau-pun tulisan di media cetak dan elektronik. KR sendiri beberapa kali memuat berita dan opini tentang masalah tersebut. Saya sendiri pernah berbicara langsung dengan Mas Djoko Santoso yang kebetulan dulu pernah sama-sama menjadi konsultan di lingkungan Sekretariat Jenderal Depdiknas.
Kredibilitas Lembaga
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud memang mengeluarkan surat kepada rektor, direktur dan ketua PTN/PTS di seluruh Indonesia yang isinya pemuatan makalah di jurnal ilmiah sebagai persyaratan lulus sarjana, magister dan/atau doktor. Untuk memenuhi persyaratan tersebut kita rasakan berat dikarenakan publikasi jurnal ilmiah belum membudaya. Di luar negeri publikasi di jurnal ilmiah sudah membudaya dikarenakan jurnal ilmiah dan penulisnya itu sendiri menentukan kredibilitas perguruan tinggi. Korelasi liniernya, makin kredibel jurnal ilmiah semakin tinggi kredibilitas perguruan tinggi penerbit jurnal tersebut; demikian pula yang sebaliknya. Itu- lah sebabnya setiap perguruan tinggi di negara maju berlomba-lomba menerbitkan jurnal ilmiah yang bervariasi dan bermutu.
Di RMIT University Australia misalnya; pada perguruan tinggi yang memiliki tiga kampus tersebut masing-masing di City Campus, Brunswick Campus dan Bundoora Campus di setiap fakultas diterbitkan jurnal ilmiah; bahkan juga di kebanyakan program studi. Misalnya Journal in Teacher Education (Fakultas Pendidikan/School of Education), Journal of Environmental Education (Fakultas Lingkungan), Journal of Banking and Financial Services (Fakultas Ekonomi), The Commercial Law Journal (Fakultas Hukum), Journal of the Humanities (Fakultas Sosial) dan sebagainya.
Sebagian jurnal terbitan RMIT University tidak saja mempercayakan dosen dan mahasiswa sebagai pengelola jurnal akan tetapi juga melibatkan pengelola tamu dari lain universitas; seperti dari University of Melbourne, Monash University, Swinburne University, Victoria University dan sebagainya. Meski dalam penerimaan mahasiswa baru mereka saling bersaing akan tetapi dalam pengelolaan jurnal ilmiah mereka saling bersanding.
Bukan itu saja. RMIT University juga ‘mengelola’ jurnal internasional yang sangat bergengsi, namanya The International Journal of the Humanities. Penjaga gawang jurnal ilmiah ini adalah personel RMIT University, Mary Kalantzis, yang sehari-harinya adalah dekan Fakultas Pendidikan, Bahasa dan Pelayanan Masyarakat. Dari 11 anggota dewan redaksi yang notabene kesemuanya adalah profesor hanya 1 dari RMIT University, sedangkan 10 yang lainnya berasal dari perguruan tinggi ternama di seluruh dunia; antara lain Juliet Mitchell dari Cambridge University (Inggris), Bill Kent dari Monash-Prato Center (Italia), David Christian dari San Diego State University (AS) dan Giorgos Tsiakalos dari Aristotle University of Thessaloniki (Yunani).
Atas prestasinya tersebut wajar saja kalau para tamu universitas, fakultas bahkan jurusan dan program studi di RMIT University disuguhi aneka jurnal ilmiah yang memang mereka banggakan.
Kita Pun Bisa
Apakah publikasi jurnal ilmiah sekarang ini didominasi oleh perguruan-perguruan tinggi terkemuka sekelas RMIT University di negara-negara maju? Kalau kita jujur memang demikian adanya. Namun bukan berarti kita tidak bisa melakukan. Kita pun bisa!
Meskipun tidak selengkap dokumentasi di RMIT University, tetapi Kantor Kopertis Wilayah V yang mengkoordinasi PTS-PTS di Yogyakarta pun mampu melakukannya. Para tamu sambil menunggu ‘waktu temu’ Mas Bambang selaku koordinator atau Mas Suharyono selaku sekretaris, para tamu disuguhi jurnal-jurnal ilmiah yang layak dan perlu dibaca.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menerbitkan puluhan jurnal ilmiah; sebut saja Jurnal Kependidikan, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Jurnal Manajemen Pendidikan, Journal of Education, Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Jurnal Kajian Pendidikan Kejuruan Teknik Mesin ‘Dinamika’, Jurnal Pendidikan Akuntansi dan sebagainya. Bahkan beberapa jurnal tersebut melibatkan tim ahli dari luar UNY antara lain dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UST Yogyakarta, UPI Bandung, Unnes Semarang, UNJ Jakarta dan sebagainya.
Beberapa PTS di Yogyakarta juga berhasil menerbitkan aneka jurnal ilmiah. Dalam skala nasional beberapa PTN dan PTS di Indonesia juga telah mampu menerbitkan aneka jurnal; masalahnya adalah rutinitas penerbitannya yang kurang terjaga dikarenakan berbagai alasan.
Jadi, sebenarnya jurnal ilmiah itu mudah sehingga keinginan Kemdikbud tentang pemuatan makalah di jurnal ilmiah sebagai persyaratan lulus sarjana, magister dan/atau doktor perlu didukung untuk mencerdaskan bangsa dan mengilmiahkan pola berpikir masyarakat akademis kita. q - g (174-2012)
*) Prof Dr Ki Supriyoko SDU MPd, Direktur Pascasarjana Pendidikan UST Yogyakarta, mantan Pimpinan Redaksi Majalah Ilmiah Arena Almamater
Kopertis Wilayah V Yogyakarta.


Tags: