Kabid Penmad Kanwil Kemenag Sumut: SDM Terbatas, Pengelolaan BMN Tidak Tertib

Kabid Penmad Kanwil Kemenag Sumut: SDM Terbatas, Pengelolaan BMN Tidak Tertib

Medan (Pendis) - "Persoalan BMN sangat penting untuk menjadi perhatian bersama. Karena permasalahan yang terjadi di Kemenag khususnya, terkait dengan BMN," tegas Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Penmad) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, H. Mustafid ketika menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi kegiatan FGD Penguatan Pengelolaan BMN Pusat dan Satker di Aula MTsN 2 Medan, Kamis (13/12).

Kabid Penmad, dalam hal ini mewakili Kakanwil yang berhalangan hadir, menambahkan bahwa permasalahan BMN yang terjadi di Kanwil Kemenag Sumut, bermula ketika diberlakukan sistem penginputan data BMN berbasis aplikasi. Di mana sebelumnya pencatatan BMN dilakukan secara manual. "Ketika BMN belum diinput secara aplikasi, kita catat secara manual. Tetapi kemudian terjadi banyak masalah setelah menggunakan aplikasi. Karena banyak sekali barang yang dicatat dulu merupakan barang wakaf," imbuhnya.

Bahkan, katanya, ada data yang aneh, yaitu ada sebidang tanah yang nilainya mencapai 1 triliun. "Ada data yang cukup aneh, yakni sebidang tanah nilai perolehannya mencapai 1 triliun. Setelah dilakukan penelusuran oleh BPK dan KPNL, ternyata terjadi kesalahan dalam penginputan," terangnya.

Ini menurutnya, perlu menjadi perhatian bersama. Terutama terkait dengan sumber daya manusia. SDM dengan kualifikasi memadai, kompeten, yang mampu bekerja secara profesional, dan bertanggung jawab mampu meminimalisir permasalahan BMN. "Inilah perlunya SDM yang qualified dalam mengelola BMN. Sehingga bisa meminimalisir kesalahan," pungkas Mustafid.

Hal yang sama juga dinyatakan Kasubbag Perlengkapan dan BMN, selaku penanggung jawab kegiatan. Dikatakan bahwa ketersediaan SDM yang kompeten terkait BMN akan mampu menatausahaakan BMN dengan baik sesuai prosedur yang berlaku. "Persoalan yang kerapkali dihadapi oleh kawan-kawan Satker di daerah adalah terbatasnya SDM operator Simak-BMN. Inilah yang terkadang menjadikan tidak tertibnya pengelolaan dan penatausahaan BMN kita," terangnya. (ozi/dod)


Tags: