Karya Tulis Ilmiah Unsur Pengembangan Profesi Pranata Humas

Karya Tulis Ilmiah Unsur Pengembangan Profesi Pranata Humas

Menulis dapat dikatakan sebagai suatu tindakan yang mudah dilakukan. Namun untuk menghasilkan tulisan yang bermakna dan bermanfaat merupakan hal yang tidak mudah. Apalagi tulisan itu berdampak bagi masyarakat secara luas.

Bagi orang awam biasanya sulit untuk memulai tetapi akan lebih mudah jika sudah terbiasa. Bahkan kalau orang sudah terbiasa menulis, akan ada yang kurang dalam dirinya jika tidak menulis. Seperti istilah Jawa witing tresna jalaran saka kulina, cinta akan muncul karena ada kebiasaan. Kecintaan itu akan muncul kalau kita terbiasa menulis.

Jika menulis diibaratkan seperti pekerjaan profesional, maka menulis perlu latihan dan keberanian untuk salah dan gagal (trial and error). Ketika seseorang mengalami kesalahan dalam penulisan, penulis biasanya langsung merasa gagal.
Padahal dalam menulis itu seninya adalah berani mencoba untuk memulai penulisan itu sendiri. Tanpa kemauan dan keberanian untuk gagal, maka akan sulit berhasil menghasilkan penulisan terbaik.

Selain ditunjang dengan modal kemauan, menulis juga perlu mempersiapkan modal lain yaitu membaca dan memperkaya literatur. Sebab semakin kita banyak membaca, maka semakin kaya ide. Sebab, pada dasarnya menulis perlu ide dan kreativitas, jangan menyerah untuk mencoba lagi menulis.

Karena dengan menulis, kita menemukan ide, mengkonstruksi gagasan, dan mencerdaskan diri sendiri. Orang besar membicarakan ide-ide, orang kecil membicarakan peristiwa-peristiwa, sedangkan orang bodoh membicarakan orang lain.
Ada berbagai bentuk karya penulisan yang bisa dihasilkan. Di antaranya karya tulis, blogspot, tips dan trik, berita, dan sebagainya.

Untuk karya tulis sendiri dibedakan menjadi dua bagian yaitu karya tulis ilmiah populer dan formal. Karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang dipersiapkan untuk publikasi dalam suatu penerbitan di surat kabar atau majalah populer. Biasanya karya tulis tersebut mengambil tema-tema aktual, terkini, yang sedang hangat diisukan. Bukan isu yang sudah kadaluarsa.

Oleh karena itu teknik penulisan dan bahasa yang digunakan bersifat populer, renyah dan enak dibaca, dan lebih sederhana sifatnya. Misalnya dalam surat kabar tidak digunakan teknik catatan kaki dan daftar pustaka, demikian pula dalam majalah-majalah populer pada umumnya.
Sedangkan karya tulis ilmiah formal itu dipersiapkan untuk kepentingan formal. Sebagai contoh untuk usulan penelitian (proposal) seminar, skripsi, jurnal, makalah dan seterusnya.

Pada umumnya karya tulis yang demikian memiliki kaidah atau metode penulisan dan bahasa yang ketat, dan harus mencantumkan sumber penulisan bisa berbentuk catatan kaki, maupun daftar pustaka. Tema-tema yang diangkat lebih bersifat khusus dan mendalam menggunakan metodologi ilmiah.

Nampaknya penulisan karya tulis ini perlu diperlukan Humas atau Public Relations. Begitu juga bagi Pranata Hubungan Masyarakat (Humas) atau Humas Pemerintah. Salah satu bentuk kinerja Pranata Humas yang bisa diwujudkan yaitu Karya Tulis itu sendiri.

Sebagaimana dilansir dari dari laman www.kominfo.go.id, Pranata Humas adalah kelompok jabatan fungsional yang relatif baru dibanding guru, dokter, dosen, peneliti, dan pranata komputer. Pranata Humas baru dirintis sejak 2005 dan dibutuhkan 12.000 Pranata Humas untuk seluruh Indonesia. Sementara pada saat ini baru ada sekitar 5.000 ribuan.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang dilakukan oleh pejabat fungsional Pranata Humas tidak terlepas pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata humas dan Angka Kreditnya untuk pelaksanaan penilaian angka kredit berbasis Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
Pranata humas sebagai salah satu jabatan fungsional PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang memiliki fungsi untuk melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan, baik informasi berskala nasional maupun daerah.

Penulis : Hikmah Romalina
Pranta Humas Muda Pada Ditjen Pendidikan Idlam Kementerian Agama RI


Tags: