Kemenag Bakal Punya IAIN dan STAIN Baru

Kemenag Bakal Punya IAIN dan STAIN Baru

Pendis - Jakarta, 9/3/2012. Perjuangan Alih Status STAIN Bengkulu menjadi IAIN Bengkulu dan penegerian STAI Gajah Putih Takengon hampir terwujud. Proposal yang diajukan dan diperjuangkan sejak tahun 2009 ini direspon antusias oleh Pemerintah. Hari Jumat (9/3) kemarin, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bersama-sama dengan Sekretariat Kabinet, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian Pembinaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi membahas draft Rancangan Peraturan Presidan (RPerpres) Perubahan STAIN Bengkulu menuju IAIN Bengkulu.


Di dalam pertemuan ini pula dibahas RPerpres Penegerian STAI Gajah Putih Takengon Aceh. Pembahasan RPerpres ini dipimpin langsung oleh Ismadi Ananda, Deputi Kelembagaan pada Kementerian PAN dan RB dan Prof. Dr. Agus Sartono, MBA, Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat didampingi oleh Prof. Dr. H. Nursyam, M.Si, Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan Dr. H. Affandi Mochtar, MA, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, serta beberapa pejabat di lingkungan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam. Terlibat dalam pembahasan ini, pejabat daerah masing-masing dari Provinsi Bengkulu dihadiri H. Djunaidi, Plt. Gubernur Bengkulu, dan Nasaruddin, Bupati Aceh Tengah serta pejabat Pemerintah Daerah Nangroe Aceh Darussalam (NAD).


Alih Status STAIN ke IAIN dimaksudkan untuk memperkuat kelembagaan perguruan tinggi Islam. "Kita mempunyai target adanya peningkatan APK (red: Angka Partisipasi Kasar) Pendidikan Tinggi yang besar tahun ini, yang saat ini pada kisaran 18%. PTAI sendiri dalam kisaran 2,3%." ujar Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA. STAIN Bengkulu sudah memenuhi syarat minimal alih status ini, salah satunya jumlah mahasiswa keseluruhan lebih dari 3000 orang. Untuk lebih memperkuat kelembagaan PTAIN, muncul pula wacana penggabungan STAIN Curup ke dalam IAIN Bengkulu, mengingat jarak tempuhnya yang tidak begitu jauh serta masih dalam satu propinsi. Dengan penggabungan tersebut diharapkan jumlah mahasiswa bisa lebih dari 5000 orang. Namun menurut H. Syahman S, Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, agenda pengintegrasian ini akan dibahas dalam kesempatan yang berbeda. Pernyataan H. Syahman S. ini juga diamini oleh Dr. Mastuki, Kasubdit Kelembagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam.


Keberadaan jumlah mahasiswa yang cukup banyak ini juga terdapat pada STAI Gajah Putih Takengon. Untuk sebuah perguruan tinggi swasta, dengan jumlah mahasiswa lebih dari 2500 orang adalah angka yang cukup besar. Untuk itu, penegerian STAI Gajah Putih ini direspon cukup cepat. (Anis)


Tags: