Kemenag Kembangkan Sistem Informasi Dosen Agama Islam

Kemenag Kembangkan Sistem Informasi Dosen Agama Islam

Tangerang (Pendis) - Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) selama dua minggu terakhir gencar mensosialisasikan sistem pendataan dosen Agama Islam pada perguruan tinggi umum. Rohmat Mulyana, Direktur PAI, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada referensi yang valid sumber informasi tentang jumlah dosen Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum.

"Data dari Asosiasi Dosen Pendidikan Islam (baca: ADPISI) menginformasikan kurang dari 800 orang. Sementara jumlah prodi di PTU itu mencapai 28.000-an. Jadi, itu adalah sebuah angka yang tidak rasional. Padahal data itu sangat penting dalam penentuan kebijakan," papar Rohmat menjelaskan.

Direktorat mengalami kendala dalam perencanaan. "Dalam beberapa rapat penyusunan Rencana Strategis beberapa pekan lalu, kita belum bisa merencanakan secara matang terkait program penguatan dosen PAI pada PTU. Maka, pembuatan sistem ini sangat menopang kesuksesan program-program yang akan datang terkait keberpihakan pada dosen PAI," jelasnya dalam memberikan arahan di hadapan peserta Penguatan Kapasitas ICT Dosen PAI pada PTU.

Untuk menghasilkan data valid dan cepat, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyediakan daya "penarik" yakni beberapa program bantuan, seperti bantuan penelitian pembinaan, peningkatan kualifikasi dosen, penghargaan penulisan buku ajar PAI pada PT, bantuan asosiasi dan lain sebagainya.

Secara teknis, dosen harus memasukkan data dirinya dalam sistem yang disediakan. "Dosen yang dapat mengakses program bantuan, harus mengisi database terlebih dahulu. Karena sistem tersebut terkait," jelas Anis Masykhur, Kasi Bina Akademik PAI pada PTU, menjelaskan salah satu syarat untuk dapat mengakses bantuan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, data dosen yang sudah mengisi database hampir mencapai angka 200 orang.

Pertemuan para dosen PAI pada Perguruan Tinggi se-DKI Jakarta, Banten dan Lampung yang berlangsung di Bogor dan Serpong (15-17/7) selain untuk kepentingan data juga ditargetkan dapat menggugah semangat para dosen untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung karirnya.

"Bantuan pendampingan penelitian dan penulisan karya ilmiah menjadi salah satu program yang favorit bagi para dosen," terang mantan Kasi Penelitian tersebut lebih detail.

Untuk "memprovokasi" semangat meneliti yang dapat membawa perubahan di tengah masyarakat, Direktorat menghadirkan Agus Affandi, dosen UIN Sunan Ampel yang juga praktisi/aktivis penelitian tranformatif.

Agus menyampaikan bahwa ber-Islam itu tidak melulu mengurusi agama. "Agama mengajarkan kepedulian pada sesame, pada lingkungan, kesehatan, perbuatan baik untuk orang lain, dan lain sebagainya," jelas Agus memberikan semangat. "Perkembangan dunia yang begitu pesat mendorong pada kita untuk terlibat lebih luas. Agama harus bisa diterjemahkan dalam konteks yang lebih luas. Dosen PAI harus terbiasa terlibat program penelitian yang melamppaui dirinya, misalkan terkait dengan persoalan-persoalan sosial kekinian dan lain sebagainya," jelasnya lebih lanjut.

Materi pengantar ini juga diharapkan dapat membangkitkan aspek kesadaran terdalam para peserta dalam mengembangkan karir dan kepeduliannya pada masyarakat melalui penelitian. "Kami berharap, paska kegiatan ini, seluruh informasi dari pertemuan ini agar didiseminasikan kepada dosen-dosen lain. Sehingga data dan program dapat berjalan lancar tanpa halangan suatu apapun," harap Dadan Herdadi, Kasi Bina Karir Direktorat PAI. (n15/dod)


Tags: