Sekjen Kemenag didampingi Ditjen Pendis saat melakukan Lounching GTK Madrasah Toward Digital Literacy

Sekjen Kemenag didampingi Ditjen Pendis saat melakukan Lounching GTK Madrasah Toward Digital Literacy

Bogor (Kemenag)--- Rapat Kerja Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Tahun 2022 mengusung tema “GTK Madrasah Toward Digital Literacy”, acara sendiri dihelat dimulai tanggal 15 hingga 17 Maret 2022 di Bogor. Diharpakan, tema tersebut mendorong agar Direktorat GTK berkomitmen melakukan proses pengakraban guru terhadap teknologi informasi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Nizar Ali dalam arahannya menyampaikan bahwa secanggih apapun teknologi yang ada, harus didukung SDM yang memadai. SDM merupakan kata kunci yang tidak bisa dilepaskan dan harus ada sinergitas. 

Selain itu, Nizar juga mengingatkan bahwa setiap ASN Kementerian Agama termasuk guru harus memenuhi prasyarat menjadi ASN berkualitas yang mengacu pada sistim merit, yaitu kualifikasi, kompetensi dan kinerja.

”Setiap kata harus berwujud kerja, setiap kerja harus membuatkan hasil dan setiap hasil harus menunjukkan kinerja ketiganya harus berjalan simultan,” imbuhnya menjelaskan.

Transformasi digital guru ini adalah bagian dari akselerasi penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dan pendidikan di madrasah. Transformasi ini adalah sebuah keniscayaan yang wajib ditempuh. Kita perlu guru dengan standar kualitas tinggi untuk dapat mengelola tantangan pendidikan.

Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani juga menegaskan pentingnya sebuah mekanisme pendidikan dan pembelajaran yang merupakan olah jiwa, olah pikir dan olah karsa yang menempatkan siswa didik kita pada poros mainstream sesuai dengan zamannya. Perkembangan budaya berlangsung secara horizontal dan lambat, sedangkan teknologi berkembang cepat dan vertikal.

”Secepat apapun orang bekerja untuk belajar, maka dia tidak akan mampu menyerap setiap dinamika perkembangan teknologi secara cepat,” jelas Dhani.

Dengan mengutip pendapat Hawking, yang menyatakan bahwa penguasaan digital memengaruhi daya tahan hidup manusia. "Hanya satu mahluk yang dapat  sukses dalam hidupnya yaitu apabila menguasai dunia digital," kutipnya.

Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini juga mengutip petuah Ali bin Abi Thalib, bahwa agar kita semua memberikan pendidikan disesuaikan dengan kondisi zaman ia akan hidup.

Dalam konteks jargon "GTK Madrasah Toward Digital Literacy", ini adalah bagian penting ketika menyiapkan anak-anak bangsa agar mereka memiliki kekuatan yang utuh ketika menjalani kehidupan.

Untuk mewujudkan kultur digital, Direktorat GTK menyiapkan 12 sistem informasi, yakni SIMPATIKA, EPAK, Elearning, SPACE PPG, PeKiK Madrasah, SIAP, SIGAP,  AKGTK, AKMI, dan lain-lain.

Rapat Kerja GTK ini menghadirkan Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi, Direktur GTK dan semua warga GTK Madrasah, JFT, JFU dan para Kepala Bidang Pendidikan Madrasah pada Kanwil Provinsi se Indonesia. [N15/DuR3N]