Kepemimpinan Kuat Pengaruhi Efektivitas SMK

Kepemimpinan Kuat Pengaruhi Efektivitas SMK

SEMARANG (Suara Merdeka)– Kepemimpinan Kepala Sekolah memiliki pengaruh paling besar terhadap efektivitas SMK di Kota Semarang. Pengembangan kefektifan sekolah perlu memperhatikan model keefektifan berbasis kepemimpinan kepala sekolah.

Hal itu disimpulkan oleh Mudrik dalam hasil penelitian disertasi meraih gelar doktor dari program manajemen pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Dalam ujian terbuka, Selasa (10/2), Mudrik memaparkan kepemimpinan kepala sekolah meliputi lima hal. Yakni, kemampuan merumuskan visi, kemampuan merumuskan program, kemampuan komunikasi dan kerja sama, kemampuan hubungan dengan masyarakat dan kemampuan mengelola sumber daya sekolah. "Keseluruhan hal itu harus dimiliki seorang kepala sekolah sebagai pemimpin.

Ini untuk efektivitas sekolah sehingga menghasilkan lulusan yang bagus dan terserap di dunia kerja," kata Mudrik di hadapan tim penguji, yang di antaranya adalah Prof Samsudi dan Prof Haryono. Persoalan mendasar yang diungkap Mudrik dalam penelitiannya adalah tingkat keterserapan lulusan SMK pada dunia kerja yang rendah. Tingkat keterserapan itu dipengaruhi oleh efektivitas dalam pembelajaran.

Penelitian Balitbang Provinsi Jawa Tengah menunjukkan jumlah lulusan SMK negeri dan swasta yang terserap pada lapangan kerja yang cocok dengan keahliannya hanya 30 hingga 50 persen saja.

"Ini perlu ditilik efektivitasnya,"ujar Mudrik. Saat ini, menurut Mudrik, siswa SMK di Semarang seringkali ditemui ada yang membolos dan melakukan kegiatan di luar sekolah yang tidak bermanfaat bagi peningkatan kompetensi mereka.

"Lulusan SMK adalah lulusan yang dicetak untuk memiliki kompetensi keahlian khusus. Diharapkan, lulusan SMK bisa terserap dalam dunia kerja. Hal itu membutuhkan efektivitas dalam pembelajaran,"lanjutnya.

Sekolah yang Efektif

Kompetensi yang dicapai lulusan dari masing-masing jenjang satuan pendidikan, menjadi dasar untuk melihat tingkat efektivitas di sekolah. Standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kompetensi sikap di antaranya meliputi interaksi efektif dengan lingkungan sosial dan alam, berilmu, percaya diri serta berakhlak. Kompetensi pengetahuan meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif.

Sementara kompetensi keterampilan meliputi kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkrit. Menurut Mudrik, sekolah yang efektif adalah sekolah yang menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang baik dan menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu bagi para siswanya.

Disamping itu juga frekuensi pemantauan terhadap belajar mengajar yang tinggi, pengembangan staf pendidik dan tenaga kependidikan yang terfokus, lingkungan yang mendukung belajar, serta keterlibatan yang tinggi dari masyarakat. Sementara, kompetensi guru dalam pembelajaran sendiri meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

"Itu semua akan bisa dicapai dengan kepemimpinan yang kompeten," kata Mudrik yang lulus dengan predikat memuaskan dengan indeks prestasi kumulatif 3,33. Mudrik adalah doktor ke-167 dari Unnes dan doktor ke -113 lulusan program studi manajemen pendidikan. (H89-95)


Tags: