Konsentrasi PTKI Masih Pada Perluasan Akses

Konsentrasi PTKI Masih Pada Perluasan Akses

Jakarta (Pendis) - Tak bisa dipungkiri bahwa letak geografis Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), rata-rata berada jauh dari pusat kota. Mungkin inilah yang membuat para pimpinana PTKI masih berorientasi pada pembangunan fisik. Demikian dikatakan Sekretaris Ditjen Pendis, Ishom Yusqi di Jakarta (28/10/2016)

"Para rektor terus berusaha menambah lahan kampus untuk membangun gedung perkuliahan dan sarana prasarana lainnya. Dari segi ini, memang PTKI masing menitikberatkan pada perluasan akses, belum menginjak pada peningkatan mutu, relevansi prodi maupun daya saing," kritik Guru Besar IAIN Ternate ini.

Fenomena transformasi dari IAIN ke UIN, STAIN ke IAIN, sambung Isom, adalah salah satu contoh peningkatan akses yang membutuhkan sarana fisik ini.

"Transformasi PTKI ini membawa konsekuensi pada bertambahnya program studi (prodi). Oleh karena itu sangat wajar bila kemudian para rektor beli tanah dan kemudian mengajukan pendanaan ke SBSN dan IDB untuk membangun gedung," kata alumnus IAIN Maliki Malang ini.

Disamping masih berorientasi fisik, PTKI juga masih konsen berjejaring dengan pihak lain dalam perluasan akses ini.

"Para rektor terus membangun MoU dengan negara-negara lain serta menjalin komunikasi dengan kementerian lain," kata Isom.

Mengenai peningkatan mutu, terang Isom, PTKI masih baru sebatas peningkatan kualifikasi akademik dosen dan sertifikasi.

"Banyak dosen kita yang sudah S2 dan S3 dan juga mendapat sertifikasi namun kompetensinya belum disentuh. Belum lagi daya saing dosen baik nasional maupun interanasional," cetusnya.

Kualitas dosen pun, sambung Sesditjen Pendis, antar PTKI berbeda-beda walaupun dengan strata pendidikan yang sama.

"Tingkat penguasaan, profesionalitas dan kemampuan pedagogiknya sangat berbeda terutama dosen di Jawa dan luar Jawa. Belum lagi kualitas mahasiswanya," terang mantan Kasubdit Ketenagaan Diktis ini.

(@viva_tnu/ra)


Tags: