KSM Membentuk dan Mendidik  Karakter Siswa dalam Berkompetisi

KSM Membentuk dan Mendidik Karakter Siswa dalam Berkompetisi

Kendari  (Pendis)--Sebanyak 517 peserta dari 17 kab/kota se Sultra turut berkompetisi di ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2022 yang dihelat selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu (10 -11 September 2022). Demikian  dikatakan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil)  Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), H Zainal Mustamin saat memantau langsung pelaksanaan KSM Tingkat Provinsi Sultra di zona 1 bertempat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kendari, Sabtu (10/09/2022).

"KSM merupakan momen  penting yang tidak boleh dilewatkan dan kami pun berupaya menyelenggarakannya dengan persiapan yang baik, termasuk dengan pembagian zona menjadi 6 zona adalah untuk mempermudah peserta mengikuti kompetisi, mengingat kondisi daerah kita yang dominan perairan yang agak sedikit terkendala dengan cuaca dan gelombang tinggi,”ungkap Kakanwil.  

Menurutnya, KSM sarana untuk mengembangkan bakat dan minat. Prestasi yang diraih bukan sekedar sebuah kebanggaan, tetapi bukti dan alat ukur bahwa kita sudah bekerja, kita sudah berbuat dan kita sudah melakukan tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Prestasi adalah bukti bahwa kita sudah berkarya dan bermoral, imbuhnya.

"KSM tidak berhenti pada kompetisi semata, tapi yang sesungguhnya KSM membentuk dan mendidik karakter siswa, bagaimana kompetisi menginspirasi karakter yang jujur tidak hanya berhenti pada lomba, namun bisa kita bawa dalam kehidupan nyata, juga menumbuhkan rasa percaya diri dan sportifitas saat berkompetisi, mampu mempersiapkan diri baik saat menghadapi kemenangan maupun kekalahan, ucap Zainal Mustamin.

Kakanwil menambahkan, prestasi yang dihasilkan dari KSM ini juga harus dijadikan sebagai budaya kompetisi yang berlangsung secara terus-menerus. Menjadi tradisi guna membangun kualitas dan prestasi di sekolah. "Kualitas itu bagaikan nyawa, dan prestasi bagaikan amunisi. Tanpa nyawa, kita akan mati, dan tanpa amunisi kita akan kalah. Dengan kualitas, maka kita akan menjadi mandiri dan dengan pretasi kita akan menjadi unggul,"

Siswa-siswi yang berhasil di KSM tingkat Provinsi ini, akan menjadi duta-duta Sulawesi Tenggara di tingkat nasional, tentunya akan kita lakukan pendampingan khusus untuk persiapan secara penguasaan materi dan juga secara psikologis dalam hal rasa percaya diri menuju KSM tingkat nasional bulan Oktober mendatang di Jakarta,katanya.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Muhammad Saleh menjelaskan, pelaksanaan KSM sejak tahun 2018 telah mengelaborasi sains dengan konteks nilai-nilai Islam, dan KSM Tahun 2022 ini telah menggunakan tiga bahasa dalam pelaksanaannya yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

Ajang bergengsi yang melibatkan siswa-siswi pada jenjang pendidikan mulai dari MI/SD, MTs/SMP, dan MA/SMA. Tahun ini  ada 9 orang peserta merupakan siswa pada SMA dan SMP lingkup Kota Kendari.

"Peserta tahun ini mengalami peningkatan yang sangat luar biasa, dari 517 peserta ini, berdasarkan presentase, MIN sebanyak 30,23 persen dan MIS 69,77 persen. MTsN sebesar 39,74 persen dan MTs Swasta sebesar 60,26 persen. Kemudian MAN sebesar  30,26 persen dan MAS sebesar 69,74 persen Secara keseluruhan Madrasah swasta sebesar 70 persen dan Madrasah negeri sebesar 30 persen," terangnya.

Dikatakan Saleh  bahwa bidang studi yang dilombakan pada ajang KSM tahun 2022 yang mengusung tema “Mandiri Berprestasi Bangkitkan Negeri” yaitu untuk jenjang MI/SD adalah bidang studi matematika terintegrasi dan IPA terintegrasi. Tingkat MTs/SMP sebanyak 3 bidang studi, yakni matematika terintegrasi, IPA terintegrasi dan IPS terintegrasi. Sedangkan jenjang MA/SMA sebanyak 6 bidang studi yakni matematika terintegrasi, biologi terintegrasi, fisika terintegrasi, kimia terintegrasi, ekonomi  terintegrasi dan geografi terintegrasi, pungkasnya.

Para peserta terlihat semangat dan serius mengerjakan soal-soal melalui perangkat komputer, salah satu peserta yang berasal dari MA Muhajirin Konawe, Husnul Khotimah terlihat bersedih dan berurai air mata saat keluar dari ruang ujian, usai mengerjakan soal-soal bidang studi Fisika. Didampingi guru pembimbingnya, Siti Aminah Ia menuturkan sebenarnya dia mampu mengerjakan soal-soalnya, tetapi dia khawatir dengan hasilnya nanti, lolos atau tidaknya dia di ajang KSM tingkat provinsi Sultra ini.