Para Mab'uts Azhary

Para Mab'uts Azhary

Jakarta (Kemenag) - Selama dua dekade terakhir, program-program yang digagas oleh kampus Al-Azhar telah memberikan dampak signifikan dalam dunia pendidikan, khususnya lembaga pendidikan Islam dibawah Kementerian Agama. Program-program ini telah mendapatkan dukungan luas dari berbagai lembaga pendidikan, seperti pesantren, madrasah, dan perguruan tinggi. 

Hal ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana saat memberikan sambutan pada seremonial penyambutan kedatangan Mab'uts Azhary di Jakarta, Jum'at (5/7/2024).

Rohmat Mulyana menyampaikan bahwa keberadaan penutur asli bahasa asing (native speaker) diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta didik berbahasa Arab. "Menghadirkan native speaker dapat mengakselerasi kemahiran bahasa siswa," kata Rohmat 

"Keberadaan mereka juga diharapkan dapat memotivasi peserta didik agar lebih mencintai Bahasa Arab," sambungnya.

Kerjasama Kementerian Agama dengan Universitas Al Azhar tentang penempatan beberapa mab'uts di lembaga pendidikan Islam di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Sejarah hubungan baik Indonesia dengan Mesir terbangun yang diawali dengan pengakuan politik Mesir atas Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Hubungan baik tersebut dijaga terus, salah satunya melalui program penempatan mab'uts dan pengiriman mahasiswa kuliah di Universitas Al Azhar.

Dalam sebuah sambutan resmi, perwakilan dari pihak Al-Azhar menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam program ini. Peserta yang hadir pada acara tersebut adalah hasil dari usulan berbagai lembaga pendidikan yang telah lama menginginkan keberadaan kampus Al-Azhar di Indonesia.

"Kami sangat mendukung program ini karena melihat adanya kemajuan yang signifikan, terutama dalam semangat belajar bahasa Arab dan studi keagamaan dari para peserta," ujar perwakilan Al-Azhar.

Tak hanya itu, Al-Azhar dan pemerintah Mesir juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengiriman peserta yang akan mengajar di berbagai madrasah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi. Dukungan anggaran yang disediakan telah sangat membantu kelancaran program ini.

"Para peserta diharapkan dapat betah dan tetap semangat dalam menjalankan tugasnya. Kepada rekan-rekan tamu pengajar dari Al-Azhar, kami memohon agar dapat memberikan pelayanan terbaik saat bekerja di lembaga-lembaga pendidikan," tambahnya.

Pihak Al-Azhar juga menyadari bahwa setiap perjalanan pasti akan menemui beberapa kendala. Namun, pesantren dan lembaga pendidikan terkait siap melaporkan masalah-masalah tersebut untuk segera ditangani. Komunikasi yang baik di antara pihak-pihak terkait diharapkan dapat menyelesaikan segala persoalan dengan cepat dan efektif.