Madrasah Pilihanku Madrasah Prestasiku Bergema di KSM 2016

Madrasah Pilihanku Madrasah Prestasiku Bergema di KSM 2016

Pontianak (Pendis) - Madrasah Pilihanku, Madrasah Prestasiku tampaknya menjadi pembeda tersendiri dalam penyelenggaran Kompetisi Sains Madrasah Tahun 2016 kali ini, gema semangat membahana di seantero gedung memberikan jawaban atas lima pesan yang menjadi harapan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada sekitar 500 siswa-siswi madrasah berprestasi dari seluruh Indonesia.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka secara resmi Kompetisi Sains Madrasah Tahun 2016 di Pontianak Kalimantan Barat (23/08/16), dalam awal sambutannya Lukman memberikan semangat kepada siswa-siswi madrasah agar terus berprestasi dengan memimpin yel-yel madrasah, "madrasah pilihanku.. madrasah prestasiku." Dalam arahannya Lukman merasa bangga akan bukti bahwa siswa madrasah siap bersaing dan berkompetisi secara fair dalam setiap lomba dan kompetisi, "secara jujur, saya harus katakan bahwa saya bangga melihat kemajuan yang telah dicapai oleh lembaga pendidikan madrasah saat ini. Siswa-siswi madrasah telah banyak menorehkan prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia di berbagai ajang kompetisi nasional maupun internasional."

Di tengah era persaingan bebas tingkat regional Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan global, kita diharapkan tidak boleh lagi hanya bangga dengan kekayaan alam yang dimiliki, "kekayaan alam melimpah tanpa dukungan kualitas SDM yang unggul dan berintegritas hanya akan semakin menyengsarakan dan menghinakan kita. Kekayaan alam kita memang tidak terbatas, namun ukuran maju tidaknya suatu bangsa tidak lagi ditentukan oleh kepemilikan sumber daya alam saja, tetapi lebih penting ketersediaan human capital."

Harapnya, Kompetisi Sains Madrasah Tahun 2016 dapat dijadikan sebagai momentum strategis penyiapan generasi emas ilmuwan dan cerdik-cendekia muslim yang unggul, paripurna dan siap menjadi pemimpin perubahan di masyarakat yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan negaranya.

Beberapa pesan yang disampaikan kepada siswa-siswi madrasah berprestasi di Pontianak ini, Menteri Agama mengamanahkan diantaranya ; 1) KSM dapat mendorong terwujudnya generasi ilmuwan yang menguasai IPTEK DAN IMTAQ secara seimbang dan proporsional, 2) KSM meningkatkan kuantitas dan kualitas diaspora lulusan madrasah di berbagai sektor profesi dalam rangka memberikan sumbangsih nyata pembangunan bangsa, 3) Siswa madrasah dapat menjadi benteng pertahanan penyebaran virus-virus dekadensi moral remaja, 4) Perkuat kemampuan intektual dan keterampilan sosial sebagai bekal hidup, 5) KSM menjadi ajang saling tukar pikiran, gagasan dan pengalaman peserta.

Terkait konteks pertama, Lukman meyakini bahwa penguasaan sains atau IPTEK justru harus dapat mengantarkan pada pemahaman ajaran agama yang lebih komprehensif yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas iman. Dengan demikian, ajaran agama tidak hanya dipahami secara dogmatis dan normatif saja, tetapi juga dapat dibuktikan secara ilmiah. Oleh sebab itu, dalam KSM kali ini materi kompetisinya tidak hanya soal-soal sains, melainkan dilengkapi dengan materi Pendidikan Agama Islam.
"Materi Pendidikan Agama Islam inilah yang menjadi pembeda, point of difference dari kompetisi-kompetisi lainnnya. Tentu saja diharapkan agar ada keseimbangan antara IPTEK dan IMTAQ," jelasnya.

Iman dan ilmu merupakan satu kesatuan dari dua hal yang sangat penting, bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya bukan untuk dipertentangkan dan didikotomikan, akan tetapi keduanya harus mempunyai keterkaitan dan kerjasama yang saling melengkapi, "menurut ulama dan pakar tafsir Indonesia yang kita banggakan, Prof. Dr. Quraish Shihab bahwa iman menentukan arah yang dituju sedangkan ilmu mempercepat kita sampai kepada tujuan."

"Saya berharap lulusan madrasah bisa menjadi ilmuwan, peneliti, cendekiawan, politisi, pengusaha, pemuka masyarakat, dan pemimpin perubahan di masyarakat. Yang penting, apapun dan dimanapun Anda bekerja nantinya, Anda harus mengedepankan pada integritas dan profesionalitas. Anda harus jujur dan mau bekerja keras," harap Lukman.

Menteri Agama berharap agar siswa-siswi madrasah mampu menjadi benteng pertahanan atas fenomena penurunan moral remaja seperti penyalahgunaan narkoba, miras, seks bebas, tawuran pelajar, radikalisme agama, dan perilaku menyimpang lainnya. "Saya yakin anak-anak madrasah akan tumbuh menjadi benteng pertahanan NKRI serta benteng ke-Islaman dan ke-Indonesiaan," tegasnya.

"Percuma Anda pintar dan mempunyai IQ tinggi, jika Anda tidak bermanfaat bagi sesama. Sebaik-baik orang adalah mereka yang paling bermanfaat untuk sesama. Percuma Anda menyabet juara Olimpiade atau KSM, tetapi tidak mempunyai keterampilan sosial yang cukup, tidak pandai berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, tidak punya empati dan simpati kepada orang lain. Yakinlah bahwa pintar saja tidak cukup mengantarkan Anda menjadi sosok hebat dan belum tentu bisa survive dalam mengarungi kehidupan yang semakin menantang di kemudian hari. Justru, saya meyakini bahwa orang-orang yang mempunya kecerdasan emosi dan keagamaan yang tinggi lebih berpeluang meraih kesuksesan karier dan hidup di masyarakat, saya berharap ini dimiliki oleh siswa-siswi madrasah," papar mantan Wakil Ketua MPR ini.

Dalam akhir arahannya, Menteri Agama berharap agar KSM ini tidak hanya digunakan sebagai ajang perkenalan semata. Akan tetapi, digunakan sebagai momentum silaturahmi dan komunikasi antar sesama anggota peserta yang datang dari berbagai propinsi seluruh Indonesia untuk saling tukar pikiran, gagasan dan pengalaman. "Ini merupakan kesempatan yang baik untuk menjalin jaringan dan mempererat Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyah untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Siapa tahu, Anda akan saling bertemu lagi nanti di Gedung Senayan, di lembaga Kementerian dan di forum-forum strategis lainnya baik di pentas nasional bahkan internasional," harapnya.
(sya/ra)


Tags: