Madrasah Sebagai Wadah Character Building

Madrasah Sebagai Wadah Character Building

Pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban manusia. Penyelenggaraan berbagai jenis pendidikan oleh negara maupun masyarakat, muaranya adalah membangun manusia beradab. Kurikulum pendidikan sekolah/madrasah didesain, tidak lain tujuannya adalah menjadikan peserta didik yang memiliki bekal dalam kehidupan untuk menuju hari esok yang lebih baik. Esensi pendidikan adalah pendidikan karakter.

Hal itulah yang diadopsi dalam Peraturan Presiden. Dalam Perpres No.87 Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan karakter adalah Gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. Ada 18 (delapan belas) nilai karakter yang ingin dicapai melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental. Nilai-nilai yang tercakup sebanyak 18 (delapan belas) karakter yang ingin dicapai melalui pendidikan antara lain : Religius, Semangat Kebangsaan, Kreatif, Jujur, Mandiri, Gemar Membaca, Toleran, Tanggung Jawab, Demokratis, Peduli Lingkungan, Disiplin, Menghargai Prestasi, Rasa Ingin Tahu, Peduli Sosial, Kerja Keras, dan Komunikatif.

Dalam pendidikan karakter ada 3 prnsip yaitu : (1) Berorientasi pada berkembangnya potensi peserta didik secara menyeluruh dan terpadu; (2) Keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada masing-masing lingkungan pendidikan; dan (3) Berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari- Pendidikan Karakter dilaksanakan dengan tidak menambah mata pelajaran/mata kuliah tersendiri.

Dalam buku Statistik Pendidikan Islam TP. 2015/2016 tercatat jumlah lembaga RA, MI, MTs, dan MA adalah 77.336 lembaga dengan jumlah siswa 9.452.347 merupakan potensi sangat besar untuk suksesnya Pendidkan Karakter. Pendidikan karakter pada madrasah meliputi RA, MI, MTs dan MA dilakukan dengan Inovasi Implementasi Kurikulum dan Pengembangan Kultur Madrasah. Pada Inovasi implementasi kurikulum terdiri dari Pengembangan Kultur Madrasah, Integrasi dalam mata pelajaran yang ada, Integrasi dalam mata pelajaran muatan lokal. Pada Pengembangan Kultur Madrasah terdiri dari Pembudayaan dan pembiasaan perilaku, Penguatan ekstrakurikuler, Bimbingan konseling. Pendidikan penguatan karakter di Madrasah harus menerapkan pendekatan holistic (menyeluruh) dengan melalui berbagai model pembelajaran atnara lain Project based learning, Mobile classroom (beyond moving class), temu tokoh, temu masyarakat, Pembiasaan membaca, menulis & berbicara secara efektif, Kewirausahaan dll.

Beberapa contoh kegiatan produktif siswa madrasah yang relevan dengan pendidikan karakter antara lain : (1) Membangun Tradisi Membaca misalnya satu bulan satu buku, Kegiatan ini diharapkan dapat membangun karakter dan kemampuan peserta didik dalam menulis dan berbicara efektif serta berpikir kritis; (2) Membangun Budaya Bersih dan Sehat, Karater yang diharapkan muncul melalui kegiatan ini: jujur, kepedulian terhadap keselamatan bumi dan membangun jaringan (networking).; (3) Menghormati Orang Lain, melalui kegiatan ini akan lahir sikap hormat (respect), jujur, berpikir reflective (muhasabah), juga menjadi media komunikasi dengan orang.

Asep Sjafrudin
Bagian Data, Sistem Informasi, dan Hubungan Masyarakat


Tags: