Mahasiswa UIN Malang Berharap :  Kemenag Sering Sapa Mahasiswa Di Kampus

Mahasiswa UIN Malang Berharap : Kemenag Sering Sapa Mahasiswa Di Kampus

Malang (Pendis) - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berharap Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam agar sering turun ke bawah (Turba), berdialog, dan menyapa para aktivis mahasiswa di kampus. Komunikasi yang selama ini dibangun adalah hanya antara kami dengan pimpinan Perguruan Tinggi.
Pernyataan itu mengemuka saat dialog antara Pimpinan Organisasi Intra Kampus (OMIK) UIN Maliki Malang dengan Ruchman Basori, Kepala Seksi Kemahasiswaan Dikti Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. (28/09).

Faqihul Muqoddam, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Psikologi UIN Malang mengungkapkan rasa gembiranya bisa berdialog dan bertukar pikiran untuk menyampaikan unek-uneknya dengan perwakilan Kementerian Agama. "Bagi saya pertemuan ini kesempatan yang sangat langka, dihadiri oleh Kementerian Agama Pusat, maka mari kita gunakan dengan sebaik-baiknya", katanya.

Dihadapan puluhan Pimpinan OMIK UIN Malang yang hadir, Ruchman Basori meminta mahasiswa untuk mendayagunakan seluruh potensi yang di milikinya untuk belajar, menggali ilmu pengetahuan dan pengalaman di kamus dan di mayarakat. "Sebagai agent of social change, mahasiswa dituntut untuk kritis dan peduli pada kondisi sosial yang dihadapi masyarakat, seperti problem kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan yang terjadi", kata Ruchman.

Lebih lanjut dikatakan, sejarah telah mencatat betapa peran aktivis mahasiswa sangat penting dan strategis dalam menentukan cetak birunya bangsa ini. "Mahasiswa sering digolongkan masyarakat elit intelektual sebagai aktor perubahan yang selalu gelisah dan gelisah akan nasib bangsanya".

Kegiatan pembinaan mahasiswa dilaksanakan di Gedung Kemahasiswaan UIN Malang. Hadir dalam kegiatan itu adalah Mujaid Kumkelo Kabag Kemahasiswaan yang diwakili oleh Muallif, Kasubbag Kemahasiswaan, Ahmad Nasihuddin, M. Hasan Abdillah, Ketua Dema UIN Malana Malik Ibrahim Malang, Saiful Bachri Sekretaris Senat Mahasiswa UIN Malana Malik Ibrahim Malang dan sejumlah pimpinan OMIK.

Kandidat Doktor Manajemen Pendidikan ini mengharapkan kepada aktivis mahasiswa OMIK agar menjadikan OMIK sebagai wahana efektif pendewasaan diri, tempat penyaluran aspirasi mahasiswa dan sekaligus menjadi tempat saling asah, asih dan asuh. "Banyak pemimpin dan profesional yang hari ini memimpin negeri ini adalah lahir dari garda organisasi mahasiswa", katanya.

Pada kesempatan itu Ruchman Basori memaparkan berbagai program Kementerian Agama RI berkaitan dengan pengembangan kemahasiswaan, seperti Program Beasiswa Bidikmisi pada PTKI, Program Beasiswa Mahasiswa Prestasi, Beasiswa Tahfdzul Quran, Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) untuk kalangan santri pesantren dan lain-lain. Untuk mendinamiskan OMIK Kementerian Agama memberikan supporting melalui bantuan lembaga kemahasiswaan. Selain itu program perkemahan wirakarya PTKI, Pionir, workshop kesadaran konstitusi bagi warga negara dan berbagai kegiatan yang menunjang pengembangan mahasiswa lainnya.

Beberapa poin yang didialogan adalah dari mulai persoalan radikalisasi agama di dunia kampus, fasilitas mahasiswa, keterbatasan sarana dan prasarana kemahasiswaan sampai pada dana yang masih minim untuk pengembangan kemahasiswaan. Terkait dengan ini Ruchman Basori menegaskan agar antara OMIK, PTKI dan Kementerian Agama saling bersinergi agar ikhtiar mengembangkan bakat minat dan intelektual mahasiswa menjadi optimal.

Tidak lupa Ruchma Basori berpesan kepada para pimpinan OMIK UIN Malang untuk bangga menjadi aktivis organisasi. Karena mahasiswa adalah aset tidak saja kampus namun juga bangsa ini. "Alangkah ruginya jika mahasiswa sebagai kaum muda intelektual tidak bisa disinergikan kekuatannya untuk membesarkan kampus dan bangsa".

Sementara itu, Ahmad Nasihuddin, Kasi Kemahasiswaan UIN Malang menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas kehadiran Kasi Kemahasiswaan Dikti Islam. Nasih meminta kepada para mahasiswa untuk memanfaatan waktu yang langka ini untuk berdialog dan menimba ilmu dan pengalaman sebanyak-banyak terutama tentang dunia kemahasiswaan dengan Bapak Ruchman Basori.

Nasih berpendapat UIN Malang selama ini sangat serius memfasilitasi OMIK, hanya saja karena keterbatasan dana dan SDM yang ada belum optimal.

(@viva_tnu/RB/ra)


Tags: