MAN 2 Kulon Progo Terapkan Disiplin Ramah Anak

MAN 2 Kulon Progo Terapkan Disiplin Ramah Anak

Kulon Progo (Pendis) - Memasuki halaman Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kulon Progo Yogyakarta pada pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai, terlihat hal yang sedikit berbeda yaitu sederetan siswa berbaris rapi menyapa sambil berjabat tangan menyambut kedatangan siswa lainnya. Ini dilakukan sampai beberapa saat sebelum jam pelajaran dimulai. Padahal umumnya yang biasa menyambut kedatangan siswa itu para guru.

"Para siswa yang tergabung dalam kepengurusan Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) dan Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK), kita libatkan dalam membangun kedisiplinan siswa," ucap Anita Isdarmini Kepala Madrasah di Kulon Progo, Selasa (21/05).

Hal ini dilakukan dalam upaya menerapkan konsep madrasah ramah anak dimana kebijakan kedisiplinan yang dilakukan "dari anak, untuk anak, tetapi tetap dalam pengawasan guru piket," terangnya.

Setiap paginya siswa yang kita tugaskan secara bergilir bertugas menyapa dan menyambut teman-temannya. Selanjutnya bagi siswa yang terlambat datang, akan dicatatkan dalam "buku poin" yang dimiliki semua siswa, lanjut Anita.

Untuk siswa yang terlambat akan menerima hukuman. Akan tetapi hukuman yang diberikan bukan bentuk hukuman fisik atau kekerasan lainnya, melainkan biasanya berupa hapalan surat Al Quran atau Asmaul Husna, menyanyikan lagu wajib, dan salat Duha berjamaah. Sementara untuk siswa yang sudah sering terlambat akan dipanggil dan diberi pembinaan, jelas Anita.

Natasha, salah satu pengurus OSIM yang sedang bertugas mengatakan walaupun yang terlambat itu sahabat sendiri, tetap harus menegakan peraturan dengan tegas, misalnya diberikan hukuman seperti yang sudah ditetapkan. Biasanya siswa yang terlambat merasa malu jika sering terlambat karena bertemu teman sendiri, terangnya.

Dikatakan Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Farida Rahmawati bahwa kegiatan salam dan sapa dari siswa kepada siswa terasa lebih efektif, terbukti dengan menurunnya jumlah siswa yang terlambat hadir di madrasah.

Selain itu juga, kedisiplinan siswa didukung dengan penerapan absensi finger print bagi siswa yang terinstall di setiap gawai orang tua siswa. Siswa diharuskan melakukan absensi pada jam masuk dan jam pulang. Hal ini memberikan kemudahan bagi orang tua dalam memantau anaknya yang bersekolah di madrasah ini. Jadi tidak ada lagi siswa yang terlambat atau bolos pelajaran tanpa diketahui orang tuanya, jelas Farida. (hikmah/dod)


Tags: