Mapel UN Diujikan untuk Nilai Sekolah

Mapel UN Diujikan untuk Nilai Sekolah

SEMARANG-Mata pelajaran untuk ujian nasional (UN) akan diujikan sebagai penilaian sekolah, selain nilai rapor. Pelaksanaan ujian sekolah tertulis ini akan dilaksanakan sebelum UN berlangsung.

"Untuk mendapatkan nilai sekolah, maka disepakati mapel yang diujikan pada UN juga menjadi penilaian, di samping nilai rapor semester 3 hingga 5," ujar Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Semarang, Drs Bambang Nianto Mulyo pada Sosialisasi UN di SMA Negeri 3 Semarang, Kamis (13/1).

Nilai sekolah merupakan gabungan dari ujian tulis, hasil rapor, dan praktik. Pelaksanaan ujian tertulis sekolah akan menguntungkan siswa, karena mereka dapat mempersiapkan diri sejak dini dengan menerima gambaran bentuk soal saat UN nanti.

Kasek SMA 1 Semarang ini menjelaskan, untuk memenuhi standar dan syarat kelulusan, pada ujian tertulis tersebut sekolah mempunyai otoritas dan kewenangan dalam membuat soalnya.

Berbeda Pertimbangan ini karena setiap sekolah memiliki kategori berbeda, seperti RSBI, sekolah nasional, dan sekolah standar.

Dengan perubahan ini sejumlah kalangan sekolah di Kota Semarang menilai perubahan mekanisme UN 2011 jelas menguntungkan.

Kasek SMA Karangturi, Irawan Nirwanto mengaku, mekanisme baru UN memang memberi sedikit kewenangan pada sekolah untuk menentukan kelulusan siswanya.

"Mekanisme yang menggabungkan nilai UN dengan nilai sekolah, dimana nilai sekolah diambilkan dari rapor 3 semester terakhir dengan porsi 40% dan ujian sekolah dengan porsi 60% melegakan kami. Paling tidak kami diberi kesempatan untuk menilai peserta didik," ungkapnya.

Dalam sosialisasi tersebut juga disampaikan bahwa sekolah harus punya upaya agar siswanya dapat lulus. Seperti menambah jam pelajaran, melanjutkan sosialisasi ini kepada guru, siswa dan orang tua siswa, dan memperbanyak uji coba dan latihan soal.
"Kami tetap menyiapkan siswa kelas XII yang berjumlah 240 anak itu, baik dalam menghadapi UN maupun ujian sekolah, antara lain dengan pemadatan pelajaran saat semester awal," katanya.

Senada dengan itu, Kepala SMA Negeri 3 Semarang, Hari Waluyo mengatakan, mekanisme baru UN memang lebih menguntungkan siswa, namun dilihat dari pelajaran yang dibebankan lebih banyak dibanding dulu.

"Kalau dulu, pelajaran yang diujikan dalam UN, misalnya bahasa Indonesia, tidak diujikan lagi dalam ujian sekolah. Namun saat ini mata pelajaran UN ada juga dalam ujian sekolah, selain pelajaran non-UN," katanya.


Tags: