![Mekanisme Baru UN Tekan Kecurangan](/storage/pictures/posts/16_9/mid/5919.jpg)
Mekanisme Baru UN Tekan Kecurangan
SEMARANG-Mekanisme baru dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2011 dinilai pihak sekolah bisa menekan potensi terjadinya tindak kecurangan.
Sebab, dalam penerapannya nanti ada penambahan jenis soal ujian. Tidak hanya dua soal, tetapi ada lima soal.
Kepala Sekolah SMP 2 Semarang Sutomo mengaku dengan paket soal yang semakin banyak, akan mengurangi potensi kecurangan. ”Dalam UN 2011 ini, ada lima paket soal, berbeda dari tahun lalu yang hanya dua paket,” katanya, kemarin.
Menyikapi mekanisme baru UN itu, lanjut dia, sangat sulit bagi sekolah sekalipun untuk berlaku curang. Logikanya, kalau ada lima paket soal, tidak akan mudah bagi sekolah membantu siswa mengerjakan semua soal. Apalagi kelima paket pasti memiliki soal berbeda.
Selain mengurangi potensi terjadinya kecurangan, mekanisme kelulusan sekolah yang diterapkan tahun ini juga lebih memudahkan siswa dibandingkan dengan mekanisme tahun lalu.
”Formulasi kelulusan siswa pada tahun ini dilakukan dengan menggabungkan nilai UN dan nilai sekolah, keduanya tak lagi dinilai secara terpisah seperti tahun lalu. Jadi, kemungkinan terburuk, jika siswa mendapatkan nilai matematika 3 dan IPA sebesar 1,5, kemungkinan lulus ada jika nilai rata-rata setelah penggabungan memenuhi ketentuan,” urainya.
Lebih Konsentrasi
Kendati menilai mekanisme kelulusan siswa tahun ini lebih meringankan, dia mengaku tetap menyiapkan siswa sebaik-baiknya dalam menghadapi UN, seperti halnya tahun lalu.
”Siapa yang tidak ingin siswanya mendapatkan nilai terbaik dalam UN. Kami tetap mempersiapkan siswa, apalagi sekolah kami ini rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI),” kata Sutomo.
Senada dengan itu, Kepala SMP Negeri 5 Semarang Suharto menyatakan potensi kecurangan dalam pelaksanaan UN justru semakin kecil dengan bertambahnya jumlah paket soal.
Dalam UN tahun ini ada lima paket soal. Kalau dalam satu kelas ada 20 siswa, kata dia, setiap empat siswa soalnya berbeda maka mereka sulit melakukan kerja sama dalam mengerjakan soal.
”Setiap siswa tentu lebih berkonsentrasi untuk mengerjakan soalnya sendiri, mau mencontek temannya soalnya berbeda, bahkan perbedaannya sampai lima paket soal,” tutur Suharto. (K3-75)
POPULER
Kemenag Luncurkan Pedoman Implementasi Kurikulum Bagi Madrasah
- Rabu, 10 Juli 2024
Seleksi 7.962 Proposal, Tahap MYRES 2024 Capai 30 Besar
- Rabu, 10 Juli 2024
Direktur KSKK Madrasah: Reformasi Mutu Pendidikan di Madrasah Penting
- Jumat, 5 Juli 2024
Kemenag Gelar Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah
- Sabtu, 6 Juli 2024
7.962 Proposal Penelitian Masuk, Kemenag Mulai Proses Seleksi MYRES 2024
- Kamis, 4 Juli 2024
BERITA TERKINI
FTIK UIN Palu kerja sama IAIN Bone tingkatkan mutu akademik
- Selasa, 16 Juli 2024
UIN Ar-Raniry dan Kominfo Sepakat Jalin Kerja Sama Strategis di Bidang TIK
- Selasa, 16 Juli 2024
Satu Pesdik Madrasah di Kalteng Terpilih Ikut Kibarkan Bendera di IKN
- Senin, 15 Juli 2024
Copyright © 2021 Pendis Kemenag