Melihat Sertifikasi secara Komprehensif

Melihat Sertifikasi secara Komprehensif

PROGRAM setifikasi guru ternyata menjadi magnet tersendiri bagi banyak pihak untuk ikut berbicara mengenai realitas kehidupan dunia pendidikan kita. Dari awal program ini dimunculkan, pandangan negatif muncul dalam ungkapan bahwa yang lolos sertifikasi nanti akan dibayar dengan mata uang Jepang. (”yen” ana duite).

Gambaran tentang kesejahteraan pun belum tercermin dalam kehidupan guru-guru yang telah mengikuti program sertifikasi ini. Guru-guru semakin semangat untuk mengikuti program sertifikasi. Gambaran kesejahteraan mulai terlukis dalam guru.

Program sertifikasi disinyalir meningkatkan animo masyarakat untuk memasukkan putra-putri mereka ke pendidikan guru, mengingat upaya peningkatan kesejahteraan guru benar-benar direalisasikan oleh pemerintah. Fakultas-fakultas keguruan di berbagai perguruan tinggi kebanjiran calon mahasiswa baru.

Namun, belum sempat manisnya sertifikasi diperoleh semua guru, kritikan bermunculan. Tak sedikit yang mengkritisi bahwa kesejahteraan yang diberikan kepada para guru yang lolos sertifikasi, belum dibarengi peningkatan kualitas guru.

Studi Lanjut

Tak sedikit guru penerima tunjangan sertifikasi yang memanfaatkan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Yang terpenting adalah perlunya kita menilai semua proses dalam sertifikasi ini, sehingga tidak semata-mata menilai dari sisi guru. Dari segi proses penentuan peserta sertifikasi, sampai saat ini juga masih banyak menyisakan kekecewaan. Mungkin masih kita ingat tentang bagaimana kacaunya penentuan peserta sertifikasi tahun 2011, sehingga kuota untuk Jawa Tengah tidak bisa terpenuhi.

Secara psikologis, kondisi tersebut akan berpengaruh pada mereka-mereka yang sudah memenuhi ketentuan, tapi akhirnya belum bisa masuk sebagai peserta sertifikasi. Tentu sudah bisa kita tebak bahwa kondisi ini akan turut memengaruhi kinerja mereka, karena merasa terabaikan.

Dari segi kelancaran tunjangan, sampai saat ini juga belum seperti yang diharapkan. Tunjangan yang diberikan sebesar satu kali gaji pokok ternyata belum pasti, sehingga para guru yang berhak menerima tunjangan dibiarkan berharap-harap cemas kapan tunjangan akan turun. Bukankah kondisi semacam ini juga dapat memengaruhi kinerja seorang guru?

Evaluasi penting dilakukan untuk semakin menggiring program sertifikasi ini ke arah kemajuan dunia pendidikan seperti yang kita harapkan. Namun, yang terpenting adalah kemauan kita untuk mengevaluasi semua lini terkait dengan program sertifikasi. (37)

— Agustinus Heruwanto, guru SMA Pangudi Luhur St Yosef Surakarta.


Tags: