Memikirkan Madrasah Diniyah

Memikirkan Madrasah Diniyah

PELAKSANAAN ujian nasional (UN) untuk SMP/MTS, SMA/MA/SMK, dan ujian nasional berstandar nasional (UANBN) untuk SD/MI semakin dekat.

Banyak variasi dan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh pihak sekolah dan guru, antara lain melaksankan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif (PAKEM), penambahan pelajaran/les, tryout UN, hingga karantina siswa.
Strategi tersebut bila dilihat secara normatif tidak ada yang salah. Namun strategi itu bila diinvestigasi secara mendalam, terutama penambahan jam pelajaran yang dilaksanakan di luar waktu kegiatan belajar mengajar (KBM), akan menimbulkan implikasi yang sistemik terhadap proses KBM di Madrasah Diniyah.

Pengajaran di Madrasah Diniyah terfokus pada materi-materi agama dan pendidikan akhlak (moral).
Sebagian besar KBM Madrash Diniyah dilaksanakan pukul 14.00-17.00 dan di antara peserta didik kelas 6 SD/MI, kelas 9 SMP/MTs, dan kelas 12 SMA/MA, banyak yang menjadi peserta didik Madrasah diniyah di semua jenjang pendidikan.

Direvisi

Melihat fenomena tersebut, maka diperlukan solusi tepat agar proses KBM di Madrasah Diniyah tidak terganggu dan persiapan UN ataupun UANBN tetap berjalan. Seharusnya penambahan jam pelajaran yang biasanya dilaksanakan siang hari (setelah pulang sekolah), bisa direvisi menjadi sebelum masuk sekolah (atau jam ke nol). Hal ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain pikiran peserta didik masih segar dan semangat belajar masih kuat.

Bagi yang menyenggarakan proses karantina siswa, dapat efektif dilaksanakan menjelang magrib (setelah selesai belajar di Madrasah Diniyah). Jadi durasi 14.00-17.00 bagi yang menjadi peserta didik di Madrasah Diniyah dapat mengikuti proses KBM dengan baik, tanpa takut ketinggalan pelajaran. Sementara yang tidak belajar di Madrasah Diniyah dapat belajar mandiri ataupun berkelompok. sehingga Madrasah Diniyah tidak dikorbankan. Dengan tetap memikirkan proses pendidikan Madrasah Diniyah, diharapkan terjadi keseimbangan antara pendidikan agama dan pendidikan umum. (75)

Kunjariyanto, Staf pendidik di Yayasan Manbaul Falihin Jepara


Tags: