Memupuk Kreativitas Seni Siswa Melalui Lomba Nasyid dan Kaligrafi

Memupuk Kreativitas Seni Siswa Melalui Lomba Nasyid dan Kaligrafi

Bekasi (Pendis) - Sebanyak 10 finalis terseleksi untuk jenjang SMA/SMK menunjukkan aksi kreatifitasnya pada Lomba Seni Nasyid (LSN) Arena Pentas PAI Nasional ke-7, Kamis (13/08/15). Nasyid atau Senandung Islami merupakan bentuk kesenian bernyanyi secara acapella atau tanpa musik, biasanya dilantunkan secara bersama atau grup. Tujuan lomba Nasyid sendiri adalah untuk menumbuhkan kreativitas seni islami pada siswa khususnya tingkat SMA/SMK dengan senandung atau lagu-lagu bertema islami dalam rangka syiar Islam sebagai media mendekatkan diri kepada Sang Khalik.

Penilaian lomba nasyid sendiri lebih dititikberatkan pada kekompakan grup dalam membawakan judul nasyid wajib yaitu Suci Sekeping Hati dan satu nasyid pilihan. Kriteria penilaian lainnya adalah kreatifitas grup dalam improvisasi lagu juga kemampuan menghibur atau berinteraksi dengan audiens.

Grup Nasyid di SMA/SMK umumnya terbentuk sebagai salah unit kegiatan dakwah sekolah yang dikenal dengan sebutan Rohis atau Rohani Islam. Rohis di sekolah adalah wadah yang diakui keberadaannya oleh Direktorat PAI Kemenag RI sebagai sarana pengembangan karakter Islami siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah umum. Dengan adanya Rohis dan kegiatan kelompok nasyid diharapkan para siswa mampu menyalurkan bakat dan minatnya terutama di bidang seni.

Kreativitas seni lainnya yang ditampilkan di ajang Pentas PAI Nasional ke-7 ini adalah lomba kaligrafi islami (LKI) untuk jenjang SMP. Kaligrafi yang dikenal sebagai seni menulis huruf Al Qur`an dilombakan sebagai sarana mensyiarkan nilai-nilai Islam melalui keindahan melukis huruf-hurufnya. Dengan bahan cat air dan kanvas para peserta yang masing-masing mewakili provinsi menunjukkan kebolehannya di depan juri.

Pengumuman para pemenang semua mata lomba Pentas PAI akan disampaikan secara resmi pada Kamis malam (13/08/15), saat acara penutupan Pentas PAI oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin.

Pentas PAI Nasional 2015 diharapkan mampu memicu semangat generasi muslim Indonesia tak hanya dari sisi spiritual, atau wawasan berpikir berpikir mereka namun juga kemampuan mengolah rasa lewat berkesenian. Seni Islami sangat diperlukan dalam upaya membentuk kehalusan jiwa para peserta didik namun tetap dalam bingkai yang diridhai Allah SWT.

Salam Sukses Pentas PAI 2015!

(wikan/dod)


Tags: