Menag Buka PWN PTK XV, Nilai Kepramukaan Harus Mampu Ditransformasikan dalam Kehidupan Keseharian

Palembang (Pendis) -- Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XV  digelar pada 9-14 November 2021. Selaku tuan rumah adalah UIN Raden Fatah Palembang.

"Kegiatan kepramukaan harus mampu menjawab kebutuhan generasi milenial yang akrab dengan teknologi digital," ucap  Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka kegiatan PWN PTK XV, Kamis (11/10/2021).

Menurutnya, nilai-nilai kepramukaan seperti kemandirian, gotong-royong, perjuangan hidup, keberanian, dan kepekaan sosial harus mampu ditransformasikan ke dalam perilaku keseharian mahasiswa peserta. 

Terlebih di era 4.0 dengan kemajuan teknologi digital harus diimbangi dengan tata dunia baru yang kita sebut dengan era society 5.0 pada saat  yang bersamaan  juga harus menyiapkan dan mencetak generasi muda Indonesia yang memiliki pemahaman dan kapasitas keagamaan yang rahmatan lil alamin, ujar Menag. 

Selain itu, menurut Menag bahwa Kementerian Agama tentu harus melalui pengarusutamaan moderasi beragama pemahaman agama toleran dan damai menjadi keniscayaan di tengah-tengah pluralitas bangsa.
 

Moderasi  memperteguh semangat kebangsaan salah satunya tercermin pada komitmen untuk mempertahankan NKRI dan Pancasila ini harus diletakkan bersama-sama dengan penciptaan suasana keagamaan yang moderat.

Oleh karena itu, PWN PWK XV yang dirancang tidak saja untuk mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam saja tetapi juga perguruan tinggi keagamaan lain merupakan cermin bahwa kita memiliki komitmen dan upaya yang serius untuk membangun hubungan yang harmonis lintas agama dan lintas iman Indonesia harus bisa menjadi contoh bagi bangsa lain. 

"Kita semua sudah selesai dan tidak pernah lagi mempersoalkan perbedaan agama, suku, ras,.golongan dan perbedaan-perbedaan yang lain karena kita semua tahu bahwa perbedaan itu adalah kehendak Allah, perbedaan itu sunnatullah, perbedaan itu keharusan yang tidak bisa kita hindari,"tutur Menang.

Kita semua sebagai warga dunia sebagai warga bangsa harus bisa hidup bersama,  rukun dan damai dalam bingkai NKRI, untuk itu saya ingin mahasiswa mahasiswa di perguruan tinggi keagamaan mampu menjadi pelopor untuk cita-cita ini," harap Menag.