Menag : Pemerintahan Harus Bertanggung Jawab terhadap Pendidikan

Menag : Pemerintahan Harus Bertanggung Jawab terhadap Pendidikan

Jakarta (Suara Pembaruan) - Pada peluncuran dan diskusi buku, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin mengatakakan, negara harus berperan penting dalam dunia pendidikan.

Salah satunya, Kementerian agama yang terkait erat dengan dunia pendidikan agama Islam, harus mampu meningkatkan mutu pendidikan, agar generasi penerus tidak mengganggap kepemimpinan sekarang menelantarkan pendidikan dan tidak dituduh masyarakat mengabaikan masa depan pendidikan.

"Kementerian agama yang menjadi salah satu dalam kepemerintahan yang mengolah pendidikan ikut bertanggung jawab atas masalah pendidikan," kata Lukman pada acara peluncuran buku Mendidik Tanpa Pamrih dan Mutiara Terpendam, dihadiri oleh Profesor Soedijarto dan Darmaningtyas, selaku pembicara dalam bedah buku, bertema Menakar Kehadiran Negara Dalam Pendidikan Islam, di Gedung Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta, Senin, (23/3)

Menurutnya, saat ini anggapan orang tentang pendidikan yang beragama harus dapat disikapi dengan kepala dingin untuk mewujudkan pendidikan sebagai bukti cinta terhadap bangsa. Adanya buku, yang mengisahkan tentang teladan dalam pendidikan agama Islam merupakan salah satu langkah positif.

Ia menilai, kedua buku yang diluncurkan ini merupakan salah satu bukti kehadiran negara dalam menyikapi pendidikan agama.

"Untuk kemajuan pendidikan kita harus melihat dengan kepala dingin demi kemajuan Indonesia" ujar Lukman

Lukman menghimbau pendidik dapat mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan tuntutan zaman dan Ia memberi harapan yang besar kepada para penerima beasiswa akan menjadi teladan dan pendidik dan menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan dan dapat menjalankan kehidupan yang lebih baik.

"Kita harus mendidik mereka sesuai jamannya, karena mereka tumbuh di jaman sekarang bukan zaman dulu,"ujarnya.

Direktur Jenderal (dikjen) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, mengatakan, buku yang di luncurkan adalah hasil refeleksi senderhana dari kegalauan terhadap pendidikan tetapi mengandung pesan yang inspiransi dan sangat luar biasa.

ia mengaku, kedua buku tersebut merupakan hasil dari laporan akhir kementerian pendidikan agama yang ditulis oleh dikrektorat pendidkan agama Islam.

Buku pertama, berjudul Mendidik Tanpa Pamrih yang membahas tokoh inspiratif dalam pendidkkan agama Islam. Ada 30 profil orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk memberikan pelayanan pendidikan yang mereka lakukan pada pesantren, madarasah, diniyah, atau di musholla.

Buku kedua, tentang Mutiara yang Terpendam yang mengisahkan tentang siswa/i penerimah beasiswa yang diberikan oleh kemenag dan pencapaian belajar siswa hingga jenang perguruan tinggi. .

"Buku ini menawarkan keteladanan, spiritual dan bukti bahwa negara tidak mengabaikan pendidikan.," ujar Kamaruddin.

Penulis: Maria Fatima Bona/FQ


Tags: