Menag Resmikan Transformasi IAIN Salatiga

Menag Resmikan Transformasi IAIN Salatiga

[SALATIGA] Suara Pembaruan - Setelah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, pada hari yang sama, Senin (6/4), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS), juga meresmikan transformasi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Acara ini digelar di Lapangan Kampus 1 IAIN Salatiga. Hadir dalam seremonial ini, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendis Amsal Bachtiar, Kepala Pusat Informasi dan Humas Rudi Subiyantoro, dan Kabag TU Pimpinan Khoirul Huda. Hadir pula, Kakanwil Kemenag Jateng Ahmadi, Kepala Kankemeng Kota Salatiga, Kepala Pengadilan Agama Salatiga, Walikota Salatiga, Perwakilan Gubernur Jateng, DPRD Salatiga, Kapolres, Dandim, MUI, para tokoh agama Islam, para rektor perguruan tinggi di Salatiga dan sekitarnya, para Rektor/Ketua PTAIN se-Indonesia , serta keluarga besar civitas akademika IAIN Salatiga.

Dalam sambutannya, Menag berharap, momentum ini, mampu menjadi berkah bagi umat Islam Salatiga dan seluruh masyarakat Salatiga. "Perubahan kelembagaan ini, harus segera disertai dengan perubahan komponen lainnya. Semoga secepatnya diformulasikan sebagai point of departure; menciptakan PTKIN yang mempunyai ciri khas dibanding PT lainnya," harap Menag.

Menag mengingatkan, bahwa perubahan bentuk ini bermakna sebagai transformasi berfikir dan memperkuat landasan pijak untuk memulai langkah-langkah dalam merealisasikan cita dan gagasan dibalik transformasi tersebut. "Kehadiran IAIN dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia, merupakan jembatan mobilitas paling potensial bagi lulusan MA atau sejenis dan pondok pesantren," terang Menag.

Menurut Menag, meski IAIN sekarang beda dengan IAIN tempo dulu, namun misi utama IAIN tidak boleh luntur. Salah satunya, mengkaji Islam khas Indonesia, yang menjunjung tinggi kedamaian, harmonisasi sosial, menghargai pluralitas dan kemajemukan bangsa.

Di hadapan civitas akademika IAIN Salatiga, Menag berharap, kajian keislaman IAIN ini ke depan dapat diarahkan pada beberapa aspek, yaitu: pertama, penguatan substansi keislaman dari berbagai sisi (tafsir, hadits, ushul fiqh, kalam, tasawuf, filsafat dan tarikh) untuk menjadi fondasi keislaman bagi seluruh mahasiswa.

Kedua, pendalaman bahasa asing, untuk memahami ajaran-ajaran Islam yang terdapat di Al-Qur’an, Sunnah, kitab kuning dan sumber rujukan lainnya. Ketiga, membangun relasi Islam dengan NKRI, sebagai bentuk sumbangan bagi terciptanya bangsa besar yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan.

Keempat, memperluas horizon kajian keislaman dengan wacana keilmuan muktahir agar Islam selalu up to date dan kompatibel dengan masalah dan persoalan yang berkembang. "Selamat atas perubahan ini, semoga perubahan ini memberkahi kita semua," harap Menag. [Kemenag/L-8]


Tags: