Menciptakan Iklim Kondusif PAUD

Menciptakan Iklim Kondusif PAUD

KERJA SAMA antara banyak pihak di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun Taman Kanak-kanak (TK) sangat diperlukan. Hubungan guru, kepala sekolah, anak dan wali murid harus harmonis, sehingga tercipta iklim sekolah yang kondusif. Namun, kenyataan di lapangan tak selalu sesuai yang diharapkan. Banyak hambatan yang menjadi masalah, berakibat kualitas belajar menurun. Kerja sama dan partisipasi orangtua sangat diperlukan untuk meminimalisir permasalahan yang terjadi pada anak.
Masalah yang sering muncul yakni, anak sering terlambat masuk kelas, tidak siap mengikuti pembelajaran dengan berbagai alasan, belum mandiri dengan ditandai sulitnya berpisah dengan ibu atau pengantar dan acuh tak acuh kepada guru dan cenderung ramai di kelas.
Pada mulanya ada anggapan, ketidakmandirian anak hanya karena belum mengenal lingkungan barunya (sekolah), sehingga aktivitas yang berkait sekolah masih dibantu, ditemani, dimotivasi dan itu diperkirakan hanya terjadi di awal. Tetapi, sampai semester pertama berakhir, anak belum juga mandiri. Padahal, anak yang lain segala sesuatunya sudah dikerjakan sendiri.
Pihak sekolah sudah mengenalkan penerapan kemandirian melalui pembiasaan sehari-hari yang terdapat dalam tata tertib sekolah secara umum maupun pribadi. Misalnya, pada hari pertama masuk sekolah selama tiga hari orangtua/pengantar masih diperbolehkan masuk kelas bersama anak. Anak juga boleh dibantu dengan tujuan agar adaptasi dengan lingkungan sekolah tidak mendadak. Hari kedua, ibu/orangtua menemani, mengawasi dari luar kelas dan hari ketiga anak diawasi dari jarak agak jauh/di luar pagar sekolah untuk selanjutnya ditinggal.
Manfaat semua itu, anak diharapkan menjadi percaya diri, berani dan berlatih bertanggung jawab, sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan, yaitu peningkatan kualitas belajar. Sebab, kekurangmandirian bisa berdampak mundurnya kualitas belajar dan iklim belajar yang kurang menguntungkan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan bertahap dan berkelanjutan merupakan langkah penting menciptakan iklim kondusif di institusi PAUD/TK. PTK dilakukan dengan langkah-langkah; Pertama, mengidentifikasi masalah. Kedua, merumuskan masalah dengan mendeskripsikan kenyataan yang ada dan kondisi bagaimana yang diharapkan. Ketiga, analisis masalah untuk mengetahui dimensi problem yang mungkin ada untuk mengidentifikasi aspek pentingnya dan memberikan penekanan yang memadai. Keempat, hipotesis yaitu tindakan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
Semuanya meliputi perencanaan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan, mengamati permasalahan diikuti proses tindakan, pengaruh dan kendala yang dihadapi serta langkah yang dilakukan dan terakhir, refleksi berupa perenungan kembali, apakah proses dan kendala sudah dijalankan atau ditanggulangi. Dari sini, baru membuat proposal penelitian tindakan kelas. q - s
*) Atiq Rismiyati AMa, Guru TKN 1 Maret
Playen Gunungkidul dan pemerhati PAUD.


Tags: