Menteri Agama : Santri Jangan Hanya baca Al Qur`an Namun Juga Menulis-nya

Menteri Agama : Santri Jangan Hanya baca Al Qur`an Namun Juga Menulis-nya

Jakarta (Pendis) - Generasi muda muslim sebaiknya tidak hanya pandai membaca Al Qur`an namun juga harus bisa menulisnya agar nilai-nilainya bisa menyerap ke dalam dirinya. Demikian dikatakan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, saat memberikan wejangan terhadap ribuan santri se-Indonesia melalui live streaming di Aula HM. Rasjidi Kemenag RI (12/102016).

"Tradisi menulis mushaf al Qur`an secara massal yang pertama kali dilakukan dalam rangka mememperingati Hari Santri ke-2 ini kali ini dimaksudkan agar proses internalisasi dari nilai-nilai Al Qur`an bisa lebih baik, khususnya pada generasi muda sekarang," tutur Alumni Pondok Pesantren Darussalam-Gontor ini.

Sebagaimana diketahui, lanjut mantan pengurus PP. LAKPESADAM NU ini, Indonesia yang dikenal dengan ummat muslimnya yang terbesar di dunia juga dikenal sebagai ummat yang memiliki tradisi membaca Al Qur`an, makanya banyak para ahli qiro`ah, seharusnya juga memiliki tradisi menulis Al Qur`an.

"Mulai tahun ini dengan pembudayaan menulis Al Qur`an harus dikembangkan di Institusi dibawah Ditjen Pendidikan Islam baik di pesantren dan madrasah," tegas Lukman

Menyangkut pemaknaan hari santri, Menag menegaskan bahwa hari santri harus dimaknai sebagai sebuah tonggak dimana santri dan pondok pesantren harus memiliki rasa tanggung jawab untuk memiliki ke-Indonesiaan.

"Jadi baik buruknya Indonesia juga harus menjadi sesuatu disadari sepenuhnya oleh kalangan santri dan pondok pesantren bahwa tanggung jawab ada di pudak mereka," ungkap Menag.

Dalam penulisan Mushaf Santri ini, rencananya hasil penulisannya akan diserahkan ke Presiden RI Joko Widodo pas tanggal 20 Oktober 2016 ketika puncak Hari Santri dilaksanakan di Banten.

(@viva_tnu/ra)


Tags: