Mochtar Riady: Bangsa Kuat karena Pendidikan

Mochtar Riady: Bangsa Kuat karena Pendidikan

Jakarta (Suara Pembaruan) - Pendiri Lippo Group Mochtar Riady menyatakan sebuah bangsa bisa kuat dan maju karena pendidikan. Secara umum pendidikan bertujuan mendapatkan keterampilan dan keahlian (skill) dan juga membangun moral dan karakter. Pendidikan untuk mendapatkan skill diperoleh di sekolah, sedangkan pendidikan moral dilakukan di dalam keluarga.

Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan dengan jajaran redaksi di bawah Berita Satu Media Holdings (BSMH) di Jakarta, Kamis (18/2).

Bertolak dari keyakinan bahwa pendidikan akan memajukan bangsa, Lippo Group mendirikan banyak sekolah di berbagai daerah, terutama di kawasan timur Indonesia, serta membangun universitas. Sekolah dan universitas di bawah Lippo Group tak hanya memberikan skill, juga pendidikan moral dan budi pekerti.

Keyakinan tersebut tak lepas dari pesan ayah Mochtar Riady, seperti tertulis dalam autobiografinya Manusia Ide. Dalam buku tersebut, Mochtar Riady menyatakan ketika kecil dirinya sering mendengar tiga ucapan ayah,"Pendidikan keluarga menentukan kesejahteraan keluarga. Pendidikan dan bakat seseorang menentukan keberhasilan perusahaan. Pendidikan rakyat yang merata menentukan masa depan bangsa."

Sang ayah mengajari Mochtar Riady membaca, menulis, termasuk kaligrafi Tiongkok, serta budi pekerti dan moral etika. "Sekalipun sejak muda ditinggal ibu, ayah tetap membujang, tak ingin menikah lagi karena ingin mengurus dan memperhatikan anak-anaknya sepenuh hati. Ucapan dan perbuatan ayah sangat menentukan jalan hidup saya. Inilah contoh konkret bahwa pendidikan keluarga menentukan kesejahteraan, kerukunan, dan kebahagiaan keluarga," tulis Mochtar dalam bukunya.

Tak hanya di bidang pendidikan, Lippo Group juga memperhatikan bidang kesehatan dengan membangun Siloam Hospitals di sejumlah daerah. Hal tersebut tak lepas dari kenyataan masa kecil Mochtar Riady yang sudah ditinggal ibunya pada usia sembilan tahun. Ibunya tak bisa diselamatkan karena tempat tinggalnya di Batu, jauh dari rumah sakit yang berada di Kota Malang, Jawa Timur.

Sejak saat itu, Mochtar bertekad bila kelak menjadi orang sukses akan membangun banyak rumah sakit agar tak banyak orang yang meninggal karena tidak mendapatkan bantuan medis, seperti yang dialami almarhumah ibunya. Tekad itu diwujudkannya saat ini dengan mendirikan Siloam Hospitals di berbagai wilayah.

Anselmus Bata/AB


Tags: