MTQ dan MHQ, Mendekatkan Siswa Dengan Al Quran

MTQ dan MHQ, Mendekatkan Siswa Dengan Al Quran

Bekasi (Pendis) - Hari kedua penyelenggaraan Pekan Seni dan Ketrampilan Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) setelah pembukaan secara resmi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, pukul 09.00 WIB, kontingen tiap-tiap provinsi bersiap diri mengikuti pelaksanaan lomba yang dijadwalkan mulai pukul 14.00 hingga selesai. Hari ini, Selasa (11/8/2015) untuk mata lomba Musabaqah Tilawatil Qur`an (MTQ), Musabaqah Hifzhul Qur`an (MHQ), Lomba Pidato PAI (LPP) untuk tingkat SD hingga SMA/SMK diikuti oleh khusus peserta putri, demikian pula untuk lomba Seni Nasyid dan Kreasi Busana Muslimah pada jenjang SMA/SMK. Ada pun lomba cerdas cermat tingkat SD dan SMP dan lomba Debat PAI untuk siswa SMA/SMK diikuti secara beregu berisi 3 orang peserta untuk tiap-tiap perwakilan provinsi.

MTQ dan MHQ adalah ajang lomba untuk peserta didik yang memang memiliki tujuan penting agar mereka lebih dekat dengan Al Qur`an, mencintai dan mengamalkannya. Hal ini selaras dengan program unggulan Direktorat PAI Kementerian Agama RI terkait dengan pengembangan ekstra kurikuler PAI yakni Tuntas Baca dan Tulis Al Qur`an (TBTQ). Al Qur`an sebagai kitab suci umat Islam sudah semestinya menjadi pegangan hidup umat muslim khususnya anak-anak dan generasi muda Islam di Indonesia. Fakta menunjukkan meski Al Qur`an menggunakan bahasa arab namun ternyata bisa untuk dihafalkan oleh lidah anak-anak Indonesia yang memiliki kemauan kuat dan usaha sungguh-sungguh. Hal ini bisa kita saksikan melalui beberapa tayangan acara di TV semisal Hafizh Indonesia.

Orientasi MHQ sendiri pada Pentas PAI ini ditekankan pada hafalan yang didasarkan pada penguasaan tajwid yang boleh disampaikan secara murottal dgan mujawwad. Dengan durasi 7-8 menit para peserta babak penyisian ini maju ke depan untuk dinilai juri dengan kriteria kemampuan tajwid, fashahah, hafalan, suara dan lagu. Dari 33 peserta MHQ rencananya akan diambil 10 peserta terbaik untuk maju ke babak final.

Lomba lain yang tak kalah menarik di hari kedua adalah Kreasi Busana Muslimah yang pada Pentas PAI kali ini hanya diikuti oleh 22 provinsi. Peserta lomba yang umumnya siswa SMK ini maju ke depan dengan membawa hasil kreasinya dan menjelaskan kepada juri kelebihan rancangannya beserta motivasi perancang mengapa tema busana tersebut yang diusung. Salah seorang peserta dari Provinsi Kalimantan Barat misalnya, dia terinspirasi membuat gamis muslimah berwarna merah dengan bahan baku kulit kayu kapua dari Borneo. Motif yang menghiasi busana dipilih motif pakis sebagai motif khas masyarakat suku dayak. Lomba Kreasi Busana Muslimah diharapkan bisa menjadi stimulus para siswa untuk kreatif bereksplorasi dalam rangka mensyiarkan busana muslimah sesuai syar`i namun tetap mengedepankan keindahan dan budaya khususnya budaya daerah di Indonesia.

Salam Sukses Pentas PAI 2015!

(wikan/dod)


Tags: