Peletakan Batu Pertama Awali Pembangunan Kampus B UIN Raden Fatah Palembang

Peletakan Batu Pertama Awali Pembangunan Kampus B UIN Raden Fatah Palembang

Palembang (Pendis) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) melalui Program Manajemen Unit (PMU) 4 in 1 kembali melakukan pembangunan sarana dan prasarana pada kampus PTKIN. Setelah sebelumnya melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) di 2 PTKIN, yaitu UIN Walisongo Semarang (14 Agustus 2018) dan UIN Mataram (18 Oktober 2018), kali ini PMU 4 in 1 melakukan hal yang sama di kampus UIN Raden Fatah Palembang, Kamis (31/10) kemarin.

Peletakan batu pertama mengawali proses pembangunan kampus B Jakabaring UIN Raden Fatah Palembang. Hadir dalam acara tersebut Bapak Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin yang didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Gubernur Sumsel, Pangdam II/2 Sriwijaya, Kapolda Sumatera Selatan dan Anggota Komisi VIII DPR RI serta beberapa tokoh masyarakat Sumatera Selatan.

Dalam sambutannya Dirjen Pendidikan Islam menyampaikan bahwa target utama sebagai sasaran awal pembangunan sarana pendidikan adalah untuk meningkatkan akses masyarakat memperoleh pendidikan. Dalam proses Transformasi PTKIN terhadap sejumlah kampus yang awalnya hanya sejumlah 5.000 mahasiswa saat ini telah mencapai 15.000 mahasiswa bahkan mencapai 20.000 mahasiswa untuk beberapa kampus yang memperoleh bantuan IDB seperti pada kampus UIN Raden Fatah Palembang ini. Untuk sasaran selanjutnya sebagai tindak lanjut pembangunan pendidikan adalah pengembangan mutu dengan akreditasi A. Akreditasi sebagai indikator mutu, pada PTKIN yang memperoleh bantuan IDB ditargetkan mendapatkan akreditasi kelembagaan A paling lambat tahun 2019/2020. "Selain Akreditasi sebagai indikator mutu. Peningkatan mutu alumni juga penting, alumni yang berprestasi dan berhasil mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia," ujar Kamaruddin.

Sedangkan dalam arahannya Menteri Agama RI menyampaikan bahwa pembangunan kampus ini adalah hasil semua kita, tidak hanya dijajaran Kementerian Agama, Anggota DPR RI/DPD RI ataupun pejabat daerah tetapi untuk pendidikan semua kita memprioritaskan pendidikan. Menag juga menyampaikan bahwa selain Taiwan, Indonesia adalah negara yang secara khusus mencantumkan besaran APBN dan APBD yang diteguhkan dalam konstitusi sekurangnya 20% untuk bidang pendidikan. Itu artinya bangsa kita sangat peduli untuk meningkatkan kualitas dalam kehidupan globalisasi yg tidak ada batasan dalam batas administrasi maupun geografis.

Pendidikan Islam, begitu semakin penting dalam memberi kontribusi membangun peradaban dunia, karena pada hakikatnya kita sedang bersinergi dan bekerjasama dengan warga dunia.

Menag juga menjelaskan bahwa Kementerian Agama yang membawahi 58 PTKIN dan 677 PTKIS (tahun 2017) amat sangat serius untuk membenahi kampus-kampus yang ada. Pada PTKIN dari 58 kampus diantaranya 7 dalam bentuk STAIN, 34 IAIN dan 17 UIN.

"Kita memang belum tahap peningkatan kualitas PTKI itu sendiri, kita belum fokus pada pengembangan SDM dalam peningkatan kompetensi, kita masih fokus dalam peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Oleh karenanya, untuk semua PTKIN sejak 4 tahun ini, kita menghadirkan gedung-gedung baru untuk memfasilitasi sarana dan prasarana yang representatif. Selanjutnya agar dapat merespon tantangan dan harapan dunia, dimana Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar yang meskipun majemuk heterogen tetapi religius dan agamis maka Islam yang kita hadirkan dalam konteks dunia perlu lembaga pendidikan yang representatif," ujar Menag.

Dalam rangkaian acaranya selain melakukan peletakan batu pertama, Menag beserta jajaran dan pejabat lainnya juga melepaskan bibit ikan pada kolam yang menandai awal dimulainya kehidupan kampus yang harapannya menjadi tempat kehidupan yang representatif dan alami.

Kampus B Jakabaring UIN Raden Fatah Palembang direncanakan dibangun sebanyak 9 (sembilan) gedung berlantai 5 (lima) dengan target pelaksanaan selama 480 hari terhitung sejak 16 Oktober 2018 hingga 7 Januari 2020. (taufiqur/dod)


Tags: