Pemerintah Bebaskan PTN Buka Jalur Mandiri

Pemerintah Bebaskan PTN Buka Jalur Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional menyatakan tak pernah menutup seleksi jalur mandiri universitas negeri. Hal ini karena berdasarkan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66/2010, kampus negeri berhak membuka jalur mandiri untuk menarik calon mahasiswa baru sebesar 40 persen dari kuota yang ada.

"Kemdiknas tak pernah menyatakan 100 persen mahasiswa harus dari jalur SNMPTN, akan tetapi jika ada kampus yang mengambil 100 persen mahasiswa dari SNMPTN itu sangat baik sekali," ucap Mohammad Nuh kepada Republika, Rabu (19/1).REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional menyatakan tak pernah menutup seleksi jalur mandiri universitas negeri. Hal ini karena berdasarkan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66/2010, kampus negeri berhak membuka jalur mandiri untuk menarik calon mahasiswa baru sebesar 40 persen dari kuota yang ada.

"Kemdiknas tak pernah menyatakan 100 persen mahasiswa harus dari jalur SNMPTN, akan tetapi jika ada kampus yang mengambil 100 persen mahasiswa dari SNMPTN itu sangat baik sekali," ucap Mohammad Nuh kepada Republika, Rabu (19/1).

Hal ini karena biasanya tiap kampus memiliki kebijakan tersendiri dalam menjaring mahasiswanya, misalya mahasiswa yang berbakat di bidang olahraga. "Kan susah kalau dari SNMPTN," ungkapnya.

Apalagi jika ada kebijakan kampus untuk menarik mahasiswa dari daerah terpencil atau perbatasan. "Misalnya ada kampus ingin menarik mahasiswa dari Kalimantan," ucapnya.

Ia pun sangat mengapresiasi upaya Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menutup jalur mandiri dan menarik seluruh calon mahasiswa dari SNMPTN. "Keduanya sebagai pemimpin masyarakat akademik patut diberi penghargaan," tuturnya.

Ia pun menambahkan dengan tindakan yang dilakukan ITB dan UGM, diharapkan kampus lain bisa mencontohnya. Meski begitu, untuk saat ini kampus yang menerima 100 persen mahasiswa dari SNMPTN, bentuk penghargaannya bukan berupa kenaikan anggaran. Malah pada 2012 mendatang akan direncanakan pemberian insentif bagi kampus yang melakukan ekspansi dalam hal riset dan penelitian.

"Selama ini sumber anggaran di perguruan tinggi negeri (PTN) itu terbagi atas tiga bagian, pertama dana dari siswa atau sebutannya SPP, lalu kedua dari pemerintah dan ketiga dari dana mandiri dia melalui kerjasama riset, dan ketiga itu kita akan tata porsinya" ucapnya.

Menurut Nuh ke depannya porsi sumber anggaran ini akan diubah atau bisa dibilang akan diintervensi. "Kedepan jika perguruan tinggi bisa menaikkan porsi dari sumber ketiga yaitu penelitian, maka Pemerintah akan menambah insentif atau tambahan anggaran," ucapnya.

Akan tetapi sebaliknya ia menyebut jika PTN menaikkan biaya dari sumber ketiga atau dana dari mahasiswa, maka anggaran untuknya akan dikurangi. "Paling gampang untuk menambah dana kan menaikkan SPP mahasiswa," tuturnya.

Insentif itu menurut Nuh bisa saja berbeda tiap perguruan tinggi, tergantung kemampuan PTN dalam menaikkan anggaran penelitian. "Misalnya saja tahun ini dia naikkan penelitian menjadi Rp 2 Miliar yg dari pemerintah hanya Rp 100 M, tahun depan kita bisa naikkan jadi Rp 110 atau 120 miliar," paparnya.

Hal ini karena biasanya tiap kampus memiliki kebijakan tersendiri dalam menjaring mahasiswanya, misalya mahasiswa yang berbakat di bidang olahraga. "Kan susah kalau dari SNMPTN," ungkapnya.

Apalagi jika ada kebijakan kampus untuk menarik mahasiswa dari daerah terpencil atau perbatasan. "Misalnya ada kampus ingin menarik mahasiswa dari Kalimantan," ucapnya.

Ia pun sangat mengapresiasi upaya Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menutup jalur mandiri dan menarik seluruh calon mahasiswa dari SNMPTN. "Keduanya sebagai pemimpin masyarakat akademik patut diberi penghargaan," tuturnya.

Ia pun menambahkan dengan tindakan yang dilakukan ITB dan UGM, diharapkan kampus lain bisa mencontohnya. Meski begitu, untuk saat ini kampus yang menerima 100 persen mahasiswa dari SNMPTN, bentuk penghargaannya bukan berupa kenaikan anggaran. Malah pada 2012 mendatang akan direncanakan pemberian insentif bagi kampus yang melakukan ekspansi dalam hal riset dan penelitian.

"Selama ini sumber anggaran di perguruan tinggi negeri (PTN) itu terbagi atas tiga bagian, pertama dana dari siswa atau sebutannya SPP, lalu kedua dari pemerintah dan ketiga dari dana mandiri dia melalui kerjasama riset, dan ketiga itu kita akan tata porsinya" ucapnya.

Menurut Nuh ke depannya porsi sumber anggaran ini akan diubah atau bisa dibilang akan diintervensi. "Kedepan jika perguruan tinggi bisa menaikkan porsi dari sumber ketiga yaitu penelitian, maka Pemerintah akan menambah insentif atau tambahan anggaran," ucapnya.

Akan tetapi sebaliknya ia menyebut jika PTN menaikkan biaya dari sumber ketiga atau dana dari mahasiswa, maka anggaran untuknya akan dikurangi. "Paling gampang untuk menambah dana kan menaikkan SPP mahasiswa," tuturnya.

Insentif itu menurut Nuh bisa saja berbeda tiap perguruan tinggi, tergantung kemampuan PTN dalam menaikkan anggaran penelitian. "Misalnya saja tahun ini dia naikkan penelitian menjadi Rp 2 Miliar yg dari pemerintah hanya Rp 100 M, tahun depan kita bisa naikkan jadi Rp 110 atau 120 miliar," paparnya.


Tags: