Pemprov NTB 'Beres-beres' Hadapi UN

Pemprov NTB 'Beres-beres' Hadapi UN

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Pemerintah Provinsi segera mengumpulkan seluruh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga se Nusa Tenggara Barat untuk menyelaraskan pemahaman tentang pola pelaksanaan dan penilaian ujian nasional. "Kami akan mengadakan pertemuan pada Kamis (20/1) untuk membahas tentang pelaksanaan dan format penilaian ujian nasional (UN) yang baru," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Lalu Syafii di Mataram, Senin (17/1).

Ia mengatakan, dalam pertemuan yang rencananya akan dibuka oleh Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi dan dihadiri langsung oleh Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi itu akan disampaikan informasi mengenai perubahan pola pelaksanaan dan format penilaian UN yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.

Pada pertemuan tersebut juga diundang Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB dan kabupaten/kota, para rektor universitas yang ada di NTB dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB serta lembaga pemerintah yang terkait dengan bidang pendidikan. Menurut Syafii, beberapa hal yang berbeda dalam pelaksanaan UN tahun ajaran 2010/2010 adalah tidak adannya UN ulang dan pemindaian soal-soal mata pelajaran yang diujikan dalam UN dilakukan oleh pergurutan tinggi negeri yang ditunjuk oleh BSNP. Sebelumnya dipindai oleh dikpora provinsi.

Perubahan lainnya yaitu tim pengawas independen (TPI) yang beranggotakan dosen dari sejumlah perguruan tinggi dan LPMP tidak akan dilibatkan lagi untuk mengawasi pelaksanaan UN seperti tahun sebelumnya. "Saya tidak tahu persis kenapa TPI tidak dilibatkan lagi. Silakan tanya pada Ketua BSNP nanti. Kami di provinsi hanya sebagai pelaksana teknis," ujarnya.

Hal yang perlu dipahami bersama oleh para Kepala Dinas Dikpora se-NTB, kata dia, adalah perubahan format penilaian UN 2011 menerapkan sistem 60 persen nilai UN ditambah 40 persen nilai sekolah atau rapor mulai semester tiga sampai lima. Rumus yang ditetapkan untuk kelulusan UN yakni NG=0,6 x+0,4y Y, atau nilai gabungan (0,6 x nilai UN) + (0,4 x nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk setiap mata pelajaran UN.

Nilai ujian sekolah berasal dari hasil penilaian guru yang bisa berupa hasil ujian sekolah, nilai tugas dan atau praktikum. Dengan format baru tersebut, menurut Syafii, tidak terlalu khawatir akan terjadi penurunan persentase kelulusan siswa di NTB, meskipun tidak ada UN ulang. Saya tidak khawatir.

Kelulusan bisa ditentukan oleh pihak sekolah dengan mengacu kepada kriteria yang sudah ditetapkan. Tapi saya yakin, anak-anak yang rajin sekolah dan berprilaku baik akan lulus UN. Tapi kalau malas dan prilakunya kurang baik itu bisa jadi catatan, kata mantan Kepala Dinas Dikpora Kota Mataram itu.

Pelaksanaan UN tahun ajaran 2010/2011 akan berlangsung mulai April 2011, untuk SMA/MA dan SMK dijadwalkan 18-20 April 2011, SMP/Mts 25-28 April 2011 dan Ujian Akhir Sekolah Bertaraf Nasional (USBN) untuk sekolah dasar dijadwalkan 10-12 Mei 2011. UN susulan bagi mereka yang belum mengikuti UN utama dilaksanakan satu minggu kemudian.


Tags: