Penanganan Tindak Kekerasan di Sekolah Contoh Dunia‎

Penanganan Tindak Kekerasan di Sekolah Contoh Dunia‎

JAKARTA (KRjogja.com) - Langkah kebijakan yang ditempuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terkait pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan mendapatkan apresiasi dari perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Praktik baik ini akan dipromosikan untuk diterapkan di negara-negara lain di dunia.‎ Utusan Khusus Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kekerasan terhadap Anak Marta Santos Pais menyampaikan, pihaknya mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk memastikan sekolah sebagai tempat yang aman untuk belajar dan bebas dari tindak kekerasan.

"Saya siap mendukung dan bergandengan tangan. Pengalaman Indonesia dapat dijadikan contoh tidak hanya di kawasan ASEAN, tetapi juga dunia," katanya usai bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Kamis (18/2/2016).‎

Marta mengatakan, sekolah dapat menjadi tempat yang aman bagi anak jika ada komitmen dari aktor-aktor yang terlibat yaitu guru, orang tua, dan anak. ‎Berdasarkan pengamatannya di berbagai negara, adanya kepemimpinan yang kuat di Kementerian Pendidikan akan mengimbas kepada kementerian lain yang menangani anak dan kekerasan. "Perubahan membutuhkan waktu, tetapi (pemerintahan) anda telah meletakkan pondasi yang berkelanjutan," katanya.‎

Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Upaya pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan dimaksudkan untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan.‎ "Kami senang Indonesia punya komitmen terhadap upaya bebas dari kekerasan terhadap anak dimulai dengan adanya kebijakan," kata Marta.‎

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyampaikan, tindak kekerasan menjadi tantangan selama bertahun-tahun sebagai bangsa atau komunitas masyarakat. Hal ini, sering kali tidak disadari sebagai suatu masalah berarti. "Kami ingin melihat perubahan budaya di sekolah, sehingga siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan bebas dari kekerasan," katanya.

Mendikbud berkeinginan agar suasana belajar yang aman dan bebas dari tindak kekerasan dapat tercipta di ratusan ribu sekolah‎ di Indonesia. (Ati)


Tags: