PENDAPAT GURU : Pendidikan Buber Sekolah ===> Oleh : Endaryati

PENDAPAT GURU : Pendidikan Buber Sekolah ===> Oleh : Endaryati

BUKA bersama (Buber) menjadi kegiatan tahunan umat Islam Indonesia. Tak terkecuali di sekolah-sekolah formal juga setiap bulan Ramadan mengadakan acara bernilai religius ini. Buber di sekolah berarti buka bersama yang dilakukan di sekolah dan/atau dilakukan oleh komponen sekolah.
Sekilas, buber hanyalah kegiatan rutin yang dilaksanakan pada setiap puasa. Kegiatan ini seakan hanya menghabiskan uang belaka (baca: boros). Bagaimana tidak, untuk tahun ini, dengan adanya buber, setidaknya setiap siswa diharuskan membayar Rp 10 ribu. Nominal ini jika kegiatannya hanya kecil, sekadar makan bersama. Nominal ini akan ditambah hingga Rp 15 ribu, Rp 20 ribu atau bahkan lebih, jika di samping makan bersama juga mengadakan kegiatan menjelang buka bersama.
Itulah kiranya pendidikan ekonomi yang diterapkan pada siswa, karena dalam ekonomi terdapat prinsip memiliki pemasukan sebanyak-banyaknya dengan pengeluaran seminimal mungkin. Kenyataannya dalam buber berkebalikan dengan prinsip ekonomi. Namun demikian dalam agama yang menomorsatukan keimanan, dalam buber ini memiliki nilai pendidikan yang cukup besar, yakni seorang siswa dilatih bisa hidup bersama. Mereka mengumpulkan uang untuk kebersamaan. Selain itu, menggunakan waktu yang meskinya bisa digunakannya untuk aktivitas pribadi, namun digunakannya untuk berkumpul bersama dengan teman-temannya.
Belum lagi saat menjelang buber diadakan kegiatan semisal ceramah, dialog, lomba bidang agama dan lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan-kegiatan ini, dipastikan memberikan asupan ilmu pengetahuan tersendiri bagi siswa. Mereka juga menjadi tahu betapa ilmu pengetahuan tidak hanya diperoleh dari membaca buku, melainkan juga melalui kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya bersama.
Menariknya lagi, saat buber ini juga melibatkan orang luar yang benar-benar memerlukan, misal anak yatim. Dengan begitu, akan tumbuh rasa peduli sesama. Mereka sedikit demi sedikit akan terbentuk rasa simpati kepada lingkungan sekitar. Mereka peka dan dapat dengan mudah bertindak untuk kebaikan lingkungannya. Sifat serta sikap seperti inilah yang kini luntur. Tentunya nilai pendidikan buber sema- cam ini memberi manfaat positif bagi
siswa. q - o
*) Penulis, Guru TK Masyitoh Srikoyo Playen Gunungkidul.


Tags: