Pendidikan Luar Sekolah Masih Termarjinalkan

Pendidikan Luar Sekolah Masih Termarjinalkan

BANDUNG, (PRLM).- Masyarakat luas maupun kalangan pengambil kebijakan di pemerintahan masih belum sepenuhnya menyadari fungsi dan peran lulusan pendidikan luar sekolah (PLS) yang sama dengan pendidikan sekolah (informal). Meski masih termarjinalkan, peran pendidikan luar sekolah mampu menyiapkan sumber daya manusia yang cerdas, terampil, serta mandiri, bahkan dimasyarakat mendukung program pemerintah. Demikian diungkapkan Guru Besar PLS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. H. Engking Soewarman Hasan., M.Pd.

Engking Soewarman mengungkapkan, hingga kini berbagai upaya tengah ditempuh untuk mendorong pemerintah sejumlah daerah di Jawa Barat bahkan di Jawa Tengah, DI Jogyakarta dan bahkan Kalimantan Timur serta sejumlah daerah di tanah air menyadari fungsi PLS. "Sejalan dengan kondisi perekonomian yang semakin sulit, kontribusi lulusan PLS di masyarakat sangat besar sekali, namun di sisi lain keberadaan PLS masih termarjinalkan," ujar Engking, yang juga kini menjabat Direktur Program Pascasarjana STKIP Siliwangi Bandung, kepada "Pikiran Rakyat Lintas Media" ("PRLM"), Rabu (19/1) bertempat di kampus STKIP Siliwangi Bandung, Jalan Ters. Jend Sudirman Kota Cimahi.

Didampingi, Prof. DR. Enceng Mulyana, M.Pd., DR. H. Ade Kusmiadi, M.Pd., DR. H.T. Effendy Suryana,M.Pd., dan DR. Safuri, menurut Engking, salah satu kendala pengembangan PLS di berbagai daerah di tanah air adalah adanya paradigma di masyarakat yang masih berorientasi pada pendidikan formal. Hal ini semakin diperkuat dengan pengakuan pemerintah yang kurang memberikan perhatian kepada PLS lewat kebijakan-kebijakan maupun komitmen yang kuat dalam memberdayakan lulusan PLS guna melaksanakan program kemasyarakatan.

Padahal, antara pendidikan sekolah (formal) dengan PLS, menurut Engking, keduanya saling berkesinambungan dalam membentuk sumber daya manusia yang cerdas dan terampil. "Dimana yang selama ini sudah berlangsung lewat PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), tempat kursus, pesantren, atau lembaga pendidikan luar sekolah lainnya, berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan dapat diserap," ujar Engking.


Tags: