Pendidikan Pengaruhi Tingkat Kemiskinan

BANTUL-Desain dan instrumen merupakan hal yang sangat pokok dan harus dipersiapkan. Keberhasilan sebuah penelitian sangat tergantung pada kualitas desain dan instrumen. Desain sebuah rancangan harus kuat, jelas dan memiliki arah tujuan penelitian yang diharapkan. Demikian dikatakan Kapala Kantor Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Drs Pepen Nazaruddin MSi, dalam workshop persiapan penyusunan desain dan instrumen penelitian, Senin (27/2).
Menurut Pepen, latar belakang merupakan dasar berpijak konseptual yang harus diperhatikan dalam kerangka pikir dalam sebuah penelitian. ”Instrumen sebagai alat harus dipersiapkan sebagai bagian dari rancangan penelitian,” ujarnya
Sedang Dr Istiana Hermawati MSos mengatakan, kemiskinan masyarakat dipengaruhi banyak aspek, salah satunya masalah pendidikan. Karena strata pendidikan di sebuah masyarakat imbasnya pada pendapatan. Padahal tinggi rendahnya pemasukan seseorang memiliki andil besar sebagai penyumbang masyarakat kategori miskin. Meski berbagai program terus digulirkan oleh pemerintah untuk menekan angka kemiskinan.
Istiana melanjutkan, program keluarga harapan (PKH) merupakan konsep pengentasan kemiskinan yang bersifat multisektor dan lintas stakeholder (pemangku kepentingan). Sehingga, kata Istiana, program itu diharapkan mampu mengurai masalah kemiskinan secara mendasar. Dijelaskan, jumlah penduduk miskin di Indonesia di tahun 2011 berdasar data Biro Pusat Statistik mencapai 30,02 juta jiwa atau 12,49 persen dari total penduduk.
Kepala Bidang Standarisasi dan Sosialisasi Sistem Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Drs Pranowo mengatakan, dalam workshop ada enam pokok materi yang dibahas yakni penelitian pengembangan desa berketahanan sosial, ujicoba model pemberdayaan organisasi sosial di daerah tertinggal, penelitian evaluasi program jaminan sosial lanjut usia, diseminasi model kebutuhan dan perlindungan sosial anak balita telantar pada tenaga kerja wanita guna mencegah ketelantaran. (Roy)-m