Penelitian Harus Pengaruhi Kebijakan Pendidikan Islam

Penelitian Harus Pengaruhi Kebijakan Pendidikan Islam

Jakarta (Pendis) - Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berupaya memperoleh pemecahan masalah, memahami dan merekonstruksi serta memberi pengaruh dalam mengambil kebijakan. Maka dalam posisi inilah berkontribusi hasil penelitian. Pun demikian dengan penelitian yang dilakukan khususnya oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan-Balitbang Pendidikan dan Penelitian Kemenag RI harus memberikan kontrubusi terhadap Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Demikian dikatakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis), Moh. Isom Yusqi, dalam acara pisah sambut dengan Direktur Diktis dan Direktur PD-Pontren di Lt. 7 Kemenag RI, Selasa (21/02/2017).

"Semestinya hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbang direkomendasikan untuk kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sehingga akan ada sinergi yang bagus. Terkadang program-program pendidikan Islam lebih cepat daripada hasil-hasil penelitian. Hal ini dikarenakan penelitian yang dilakukan Litbang adalah evaluasi terhadap kebijakan yang lampau. Penelitian pun tidak tidak memproyeksikan ke depan, sehingga tidak mempengaruhi kebijakan di Pendidikan Islam," pesan Isom kepada Amsal Bakhtiar yang mengemban amanah menjadi Kepala Pusat Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan--Balitbang Pendidikan dan Penelitian Kemenag RI.

Sedangkan pesan untuk Mohsen yang mengemban tugas baru sebagai Direktur Bina KUA (Kantor Urusan Agama) dan Keluarga Sakinah-Ditjen Bimas Islam-Kemenag RI, Isom menyampaikan agar para pejabat dan pelaksana di Ditjen Pendis "dijadikan" keluarga sakinah.

"Jumlah pagawai di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam antara laki-laki dan perempuan cukup seimbang. Dikarenakan beban kerja yang lumayan berat memikirkan Pendidikan Islam, apakah mereka masuk dalam kategori keluarga sakinah? Mungkin ini bisa menjadi pilot project Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah," gurau mantan Kepala Seksi Penelitian Pada Subdirektorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat-Diktis kepada Mohsen yang meninggalkan jabatan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren ini.

Sebagaimana diketahui, pada acara pisah sambut yang dihadiri oleh dua eselon II yang pindah tugas ke unit eselon I lain, hadir juga pejabat eselon II yang masih "bertahan" yaitu M. Nur Kholis Setiawan sebagai Direktur (KSKK) Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah.

"Sebenarnya, para pejabat yang saling menggantikan pada dasarnya sudah saling kenal sejak lama satu sama lain. Dan ini semua hanyalah takdir menorehkan agar saling bergantian untuk berbagi pengalaman. Jadi ini hanyalah tour of duty saja," kata Sesditjen Pendis di hadapan seluruh undangan eselon III dan IV Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. (@viva_tnu/dod)


Tags: