Proses MoU

Proses MoU

Surabaya (Pendis)— Sebanyak 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Farmalab untuk mempercepat terwujudnya Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PTKIN se-Indonesia. Selanjutnya, dilakukan tranining sertifikasi dan uji kompetensi auditor halal.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhamma Ali Ramdhani mengatakan bahwa, tindaklanjut dari MoU akan dilaksanaan training sertifikasi dan uji kompetensi Auditor Halal yang akan dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam waktu dekat. Guru Besar UIN Gunungjati Bandung ini menegaskan Kementerian Agama akan mentargetkan Sertifikasi 15 juta UMKM melalui 58 LPH PTKIN. “Kehadiran PTKIN untuk membantu melakukan sertifikasi halal sangat penting sebagai bentuk tanggungjawab akademik dan pengabdian kepada masyarakat”. katanya, Selasa kemarin (15/02/2022) di Surabaya

 Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung melanjutkan, bahwa salah satu Kerjasama PTKIN dengan Farmalab diwujudkan untuk pengawalan pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan pembuatan laboratorium berstandard Iso 17025 dengan skema Build Operate Transfer (BOT). 

Sedangkan Tenaga Ahli Menteri Agama Mahmud Saltut mengatakan saat ini sudah terpetakan 10 Calon LPH PTKIN dengan berkas revisi minor dan 17 Calon LPH PTKIN dengan berkas revisi major. 

Saltut menambahkan, saat ini sudah ada 284 Calon Auditor Halal berasal dari 41 PTKIN dengan latar belakang pendidikan Kimia, Biologi, dan Teknologi Pangan, yang nantinya akan dilatih sebagai auditor halal oleh BPJPH Kementerian Agama RI.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Amin Suyitno mengatakan selain untuk akselerasi LPH untuk mendukung sertifikasi halal, MoU dengan Farmalab juga akan ditingkatkan bagi pembangunan rintisan rumah sakit pendidikan pada prodi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan di beberapa PTKIN yang betransformasi menjadi UIN. 

“Transformasi kelembagaan menjadi UIN yang didalamnya terdapat Faultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan harus di dukung dengan ketersediaan Rumah Sakit Pendidikan”, kata Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.

Menurut Suyitno, PTKIN yang telah memiliki Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta. Bahkan laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta mendapat recognisi WHO sebagai laboratorium terbaik dalam layanan covid-19.

Sementara yang sedang membangun Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Alauddin Makasar dan yang sedang melakukan re-desain infrastruktur Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

MoU PTKIN dengan Farmalab difasilitasi oleh Direktorat PTKI Ditjen Pendidikan Islam. Dihadiri oleh Pimpinan PTKIN se-Indonesia, Tenaga Ahli Menteri Agama, Para Kasubdit dilingkungan Direktorat PTKI.


Tags: # LPH