Peringatan Harkitnas 2016: Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter

Peringatan Harkitnas 2016: Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter

Jakarta (Pendis) - Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke-108 Tahun 2016, ratusan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Agama RI mengikuti upacara bendera yang dilaksanakan di halaman Kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat Nomor 3-4 Jakarta Pusat, Jumat (20/05/16). Bertindak selaku inspektur upacara, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam.

Dalam pengarahannya, Sekjen Kemenag membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI (Menkominfo) dalam rangka Memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke-108 Tahun 2016. Tema yang diangkat dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-108 Tahun 2016 ini adalah "Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter".

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh inspektur upacara, Menkominfo mengingatkan kepada kita semua bahwa para pendiri bangsa ini telah berjuang dengan tanpa lelah untuk merebut kemerdekaan negara Indonesia hingga kita dapat memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Salah satunya melalui perjuangan Boedi Oetomo yang dipimpin oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo yang kemudian dilanjutkan oleh kaum muda pada tahun 1928 hingga melahirkan Soempah Pemoeda.

Oleh karena itu, kita sebagai penerus bangsa berwajiban untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sampai kapanpun. "Sejak diproklamirkannya kemerdekaan, kita bangsa Indonesia telah berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun".

Ancaman dan tantangan terhadap keutuhan NKRI tidak pernah surut, bahkan saat ini semakin berkembang melalui kemajuan teknologi digital. Ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya. Selain itu, permasalahan ketahanan bangsa secara kultural, seperti munculnya kekerasan dan pornografi, yang sangat mengancam generasi muda. Lagi-lagi, medium teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi, baik positif maupun negatif, secara cepat dan massif.

"Untuk itu, sekarang saatnya kita tidak lagi mengedepankan hal-hal yang sekedar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif," pesan Menkominfo. "Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini," lanjutnya.

Pada akhir sambutannya, Menkominfo menyampaikan harapannya semoga dalam memperingati hari Kebangkitan Nasional ke-108 Tahun 2016 ini, kinerja kita semakin baik dan semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

(dod/dod)


Tags: