Penanaman secara simbolis dilakukan oleh Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Mujiburrahman bersama Pj. Walikota Bakri Siddiq di kawasan Makam Syiah Kuala,

Penanaman secara simbolis dilakukan oleh Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Mujiburrahman bersama Pj. Walikota Bakri Siddiq di kawasan Makam Syiah Kuala,

Banda Aceh (Pendis) - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bersama Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan penanaman 2000 bibit pohon mangrove pada Sabtu (15/10). Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Milad UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang ke 59 tahun.

Penanaman secara simbolis dilakukan oleh Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh bersama Pj. Walikota Bakri Siddiq di kawasan Makam Syiah Kuala, Banda Aceh. Selain menanami sejumlah aneka jenis pohon, juga dilakukan penanaman mangrove berlokasi di Taman Hutan Kota Tibang, Banda Aceh. 

Rektor UIN Ar-Raniry, Mujiburrahman mengatakan konsep harmoni antara manusia, alam dan Tuhan  sebagai sebuah kearifan lokal dalam menghadapi bencana bagi masyarakat.

"Hari ini kita melihat kerusakan hutan, bencana alam di mana-mana. Ini terjadi karena semakin tidak harmonis antara manusia, alam dan tuhan," kata Mujiburrahman.

Sebagai sesama makhluk, kata Rektor sudah seharusnya manusia dapat menjaga hubungan harmonis dengan alam dengan cara merawat, menjaga dan tidak merusaknya.

"Filosofi yang ingin kita ajarkan kepada mahasiswa adalah bagaimana nantinya generasi mereka bisa hidup dengan alam dan bisa memahami pohon kayu sebagai temannya. Bukan hanya sekedar menanam pohon mangrove dan ini merupakan sebuah siklus dalam konsep harmonisasi dalam konteks kearifan," ujarnya.

Sementara Pj. Walikota Banda Aceh, Bakri Siddiq dalam sambutannya mendukung penuh gerakan yang dilakukan oleh UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Menurutnya, kegiatan penanaman mangrove ini  tentunya membawa berkah bagi pemerintah dan masyarakat di Kota Banda Aceh, yang pada akhirnya nanti dapat membangkitkan aktivitas dan menumbuhkan optimisme ekonomi masyarakat di sekitar hutan mangrove.

"Kita berharap program-program seperti ini tidak hanya berhenti di sini saja, namun dapat terus dikembangkan oleh seluruh stakeholder dan dapat membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat, Gampong dan lingkungan kita," tutur Bakri.

Lebih lanjut, Bakri berpesan agar hubungan antara ekosistem hutan mangrove dan laut harus senantiasa dijaga agar tidak mengalami kepunahan. Menurutnya, mangrove merupakan salah satu warisan yang paling berharga dan memiliki manfaat yang sangat luar biasa.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BPDASHL Krueng Aceh Eko Nur Arijayanto, Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia  Sulaiman, Penggelola Makam Syiah Kuala Tgk Abdul Wahid, perwakilan DLHK Kota, Pengelola Hutan Kota Banda Aceh, Keuchik Deah Raya, dan Unsur muspika lainnya.
 

Berdasarkan keterangan dari Ketua Pelaksana, Salman Abdul Muthalib, bahwa 2000 bibit   Mangrove akan ditanam di Hutan Kota dan Kawasan Alue Naga sekitanya yang akan ditanam secara berkelanjutan.

Program penanaman mangrove ini, kata Salman bertujuan untuk rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove, diversifikasi pangan berbasis mangrove dan pilot project ecopreneurship berbasis mangrove.

"Yang semua tujuan ini bagian terintegrasi dalam rencana program MBKM bagi mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh,"kata Salman. []