Pidato dan Debat Asah Wawasan dan Logika Berpikir Siswa

Pidato dan Debat Asah Wawasan dan Logika Berpikir Siswa

Bekasi (Pendis) - Menginjak hari ke-3 Pentas PAI Nasional 2015 di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, suasana makin panas dan menegangkan. Beberapa mata lomba malah sudah memasuki babak semifinal bahkan final. Lomba Cerdas Cermat SD dan Debat PAI untuk siswa SMA misalnya sampai Rabu sore (12/08/15) sudah memasuki tahapan final. Pengumuman pemenang-pemenang lomba rencananya akan dilakukan Kamis malam, 13 Agustus 2015.

Lomba Pidato PAI dan Lomba Debat PAI bisa dikatakan lomba yang cukup menarik dan menyedot antusiasme penonton. Keduanya adalah jenis mata lomba yang tak sembarang karena selain rasa percaya diri yang tinggi yang harus dipupuk oleh peserta, kemampuan dan wawasan dalam memahami sumber-sumber pengetahuan mulai dari dalil Al Qur`an maupun hadits menjadi modal utama, dan tak kalah penting juga penyampaian atau retorika yang runut dan logis untuk meyakinkan juri.

Dari hasil pantauan di lapangan, untuk lomba pidato tingkat SD tema mengenai berbuat baik kepada orang tua adalah tema yang banyak dipilih. Hal ini sangat wajar karena tema ini sangat dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari. Kriteria penilaian juri dalam lomba pidato adalah vokal/intonasi, penguasan materi, gesture atau ekspresi wajah, sikap terhadap audiens juga busana yang dikenakan.

Adapun pada babak final lomba Debat PAI yang mempertemukan kafilah utusan Provinsi Kep. Riau dan Sumatera Utara juga tak kalah semarak dan menegangkan karena tema yang diajukan juri sangat menggigit dan kontemporer yakni mengenai hukuman mati untuk koruptor di Indonesia. Peserta Debat dibagi 2 menjadi Tim yang pro dengan wacana yang diangkat sedang lawan debat adalah tim yang kontra.
Yang cukup mengagumkan dalam Lomba Debat PAI sebenarnya bukan tingkat keramaian peserta yang menggebu-gebu dalam menyampaikan atau menyanggah pendapat melainkan logika berpikir yang tetap menyandarkan pada dalil-dalil naqli maupun aqli termasuk di dalamnya menghubungkan masalah dengan kondisi yang riil di masyarakat baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Para siswa peserta juga digiring untuk mencari solusi terbaik dari konsekwensi alasan mereka menyampaikan pendapat. Sehingga wajar jika lomba Debat masuk sebagai lomba bergengsi karena menuntut siswa berpikir jauh ke depan melebihi apa yang dipikirkan oleh rata-rata siswa pada umumnya. Mereka dituntut cepat berpikir, mampu mendebat gagasan lawan tapi juga dengan mengindahkan etika berbicara dan yang pasti ide untuk mendebat lawan harus lebih brilian.

Salam Sukses Pentas PAI 2015!

(wikan/dod)


Tags: