PIONIR VIII di UIN Ar-Raniry, Ajang Promosikan Fakultas Ushuluddin

PIONIR VIII di UIN Ar-Raniry, Ajang Promosikan Fakultas Ushuluddin

Banda Aceh (Pendis) - Sisi lain ajang Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) VIII yang dihelat 26 April lalu membuka stand pameran yang menjadi ajang promosikan fakultas ushuluddin jurusan filsat yang akhir-akhir ini sepi peminat mahasiwa/i.

"Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry ikut memeriahkan dengan membuka stand pameran dan bazar dengan menampilkan buku, jurnal, dan karya-karya mahasiswa/dosen civitas akademik ushuluddin dalam pagelaran Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) VIII ini," kata Happi Saputra yang sedang menjaga stand, Minggu (30/4).

Dikatakan Happi yang juga dosen filsafat UIN Ar-Raniry ini, selama stand dibuka banyak pengunjung yang tertarik melihat buku-buku klasik, utamanya koleksi Ahmad Daudi yang dipamerkan.

"Koleksi guru besar UIN Ar-Raniry, prof. Ahmad Daudi menjadi daya tarik pada stand ini," tambah Happi. Semisal, lanjut Happi mencontohkan, buku berjudul "al-falatun" yang memuat biografi dan pemikiran Plato dalam berbahasa arab. Ada juga "sirah nabi" dalam cetakan asli, dan buku klasik lainnya.

Happi juga menyampaikan bahwa stand ini sebagai sarana untuk mempromosikan prodi-prodi di fakultas ushuluddin dan filsafat UIN Ar-Raniry. "Dalam stand ini sebenarnya kami ingin mengenalkan prodi yang ada di FUF ke masyarkat umum karena ushuluddin merupakan salah satu fakultas yang redup peminatnya," tambah Happi.

Dijelaskan Happi fakultas ushuluddin mempunyai 5 prodi, yaitu Ilmu Aqidah, Ilmu Perbandingan Agama, Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Hadist, Filsafat Agama, dan hanya prodi Sosiologi Agama yang mempunyai banyak peminat. Selain melalui stand ini, pihak fakultas juga menarik mahasiswa melalui tawaran berbagai beasiswa. "Salah satu kiat kami menarik mahasiswa dengan menawarkan beasiswa, misalnya bidikmisi kemenag, supersemar, beasiswa PT. Arun, beasiswa BI dan lainnya," ungkap dosen epistimologi islam itu.

Sebagai penunjang sosialisasi, pihak akademik setiap tahun membuat kegiatan di daya tradisional atau pesantren salafi (red), ada juga desa binaan dan baksos kemahasiswaan. Kegiatan tersebut terbukti efekti menjadikan ushuludiin dikenal dan dikenang oleh masyarakat. Tak kalah pentingnya adalah peran alumni yang cukup diperhitungkan karena banyak menjadi tokoh agama, da`i, mufassir, juara MTQ, penulis artikel di media lokal aceh dan nasional, serta ada juga yang berprofesi di kepolisian dan tentara. (ogie/dod)


Tags: