Puluhan Sekolah Manipulasi Data

Puluhan Sekolah Manipulasi Data

SOLO - Pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini ternodai dengan kecurangan yang dilakukan lebih dari 10 sekolah.


Mereka ketahuan melakukan manipulasi nilai siswa setelah data-data siswa di-upload dan dideteksi oleh sistem SNMPTN milik panitia pusat.


"Panitia memiliki sistem deteksi untuk mengetahui kebenaran data. Sekolah yang melakukan kecurangan akan diumumkan pada 9 Maret," kata Koordinator Humas SNMPTN Nasional Prof Dr Ravik Karsidi di kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Senin (5/3).


Manipulasi data ini merupakan kesalahan fatal yang dilakukan kepala sekolah. Pasalnya, siswa akan menanggung sanksi yang akan diberikan.


Menurut Ravik, panitia tidak akan memproses semua data siswa dari sekolah yang bersangkutan pada SNMPTN jalur undangan tahun ini. Meski demikian, ia belum mengetahui berapa jumlah siswa yang terkena imbas sanksi.


Bukan hanya itu, dua tahun setelahnya, sekolah yang bersangkutan tidak akan diundang dalam SNMPTN jalur undangan. Otomatis hal ini akan merugikan siswa kelas I dan kelas II.


Ravik yang juga menjabat sebagai rektor UNS ini belum mau mengatakan nama-nama sekolah yang kedapatan melakukan kecurangan. Termasuk wilayah asal sekolah tersebut.


"Nanti saja akan diumumkan," katanya.

Tambah Kuota

Terkait pelaksanaan SNMPTN Panitia Lokal (Panlok) 44 Surakarta UNS, hingga Senin (5/3) pukul 10.30 sudah ada 12.434 pendaftar SNMPTN jalur undangan.


Untuk jalur bidik misi sudah ada 3.753 pendaftar, asal pendaftar merata dari berbagai provinsi di Indonesia.


Ketua Panlok 44 Surakarta UNS Prof Sutarno mengatakan, pihaknya akan mengajukan tambahan kuota untuk SNMPTN jalur bidik misi, dari 500 kuota yang telah disediakan.


Alasannya, tingginya pendaftar dengan dua kriteria, yakni nilai baik dan tidak mampu dari sisi ekonomi keluarga.


"Sudah ada sinyal diperbolehkan jika tambah kuota 200, tapi kami akan mencoba nego lagi untuk tambah 500 kuota," kata Sutarno.


Dari jumlah pendaftar, belum didata persentase pendaftar di tingkat fakultas, namun berdasarkan SNMPTN tahun lalu, FKIP masih menjadi fakultas yang memiliki kuota terbanyak.


Jurusan yang memiliki keketatan persaingan masuk tertinggi adalah Teknik Informatika Fakultas MIPA. Jurusan paling favorit masih Kedokteran.


Tags: