RENCANA PENERAPAN WAJAR 12 TAHUN ; Pemerintah Perlu Pertimbangkan Anggaran

RENCANA PENERAPAN WAJAR 12 TAHUN ; Pemerintah Perlu Pertimbangkan Anggaran

YOGYA (KR) - Rencana Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) yang akan merintis program wajib belajar (Wajar) 12 tahun mulai tahun 2012, mendapatkan tanggapan beragam dari sejumlah anggota masyarakat. Untuk bisa mewujudkan program Wajar 12 tahun tersebut, selain sumber daya manusia berkualitas, kesiapan anggaran juga perlu dipertimbangkan.

"Sebelum memutuskan melaksanakan Wajar 12 tahun, pemerintah perlu memperhatikan kesiapan anggaran. Sebab, sangat ironis jika pemerintah sudah mencanangkan Wajar 12 tahun tapi anggarannya tidak mencukupi," kata pengamat pendidikan sekaligus guru di SMA Kolese De Britto, Drs ST Kartono MHum kepada KR, Sabtu (1/10).
Kartono menyatakan, sebelum memutuskan untuk membuat program baru, alangkah baiknya Kemdiknas membuat perencanaan secara cermat. Perencanaan itu penting karena, program dalam pendidikan sifatnya jangka panjang dan harus dilakukan berkesinambungan, sehingga, program yang dibuat bisa direalisasikan secara baik sesuai target.
Hal senada diungkapkan, Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Sujanarko. Ia menilai, pemerintah pusat terkesan hanya asal meluncurkan program, sedangkan sosialisasi dan pengarahan dalam mengimplementasikan program ke daerah tidak pernah digubris. "Yang menjadi pertanyaan apakah pusat sudah menjamin Wajar 9 tahun diterapkan di seluruh daerah termasuk daerah tertinggal? Kalau Wajar 9 tahun saja belum diterapkan kemudian disusul program baru Wajar 12 tahun, justru menimbulkan penumpukan program dan hasilnya sangat tidak efektif," ujar Sujanarko.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta Drs KRT H Wahyuntana Kusumabrata mengungkapkan, Yogyakarta kondusif bagi penerapan Wajar 12 tahun. Itu memang tantangan zaman. Negara tetangga sudah menerapkan seperti itu, jangan Indonesia ketinggalan. "Tetapi pemerintah ya harus siap," kata Wahyuntana.
Menurut Dirjen Pendidikan Menengah Kemdiknas, Hamid Muhammad DIY, DKI Jakarta dan beberapa provinsi sudah mencanangkan gerakan Wajar 12 tahun. Program ini untuk memastikan SD-SMP negeri digratiskan mulai tahun depan. "Mulai tahun 2012 Kemdiknas merintis program Wajar 12 Tahun," ujar Hamid, kepada wartawan, Rabu (28/9) lalu.
Menurut Hamid, saat ini terdapat sekitar satu juta anak lulusan SMP/MTs yang tidak melanjutkan ke SMA/SMK. Seandainya para lulusan SMP tersebut tidak bekerja, menjadi beban negara dan masyarakat. "Hal itu harus kita hindari," kata Hamid.
Meskipun demikian ia menolak jika program Wajar 9 Tahun dikatakan telah selesai. "Wajib belajar 9 tahun tetap terus ditingkatkan," tambahnya.
Hamid mengungkapkan, pembiayaan Wajar 12 Tahun berasal dari BOS Sekolah Menengah. Angka tersebut belum mencakup semua siswa, karena direncanakan sekitar Rp 6,7 juta dan itu tergantung dari alokasi dana yang diterima.
Sementara itu, mengenai infrastrukturnya, Hamid mengungkapkan, tahun ini Kemdiknas menambah 8.000 kelas baru. "Walaupun masih kurang karena estimasinya jika terdapat tambahan 400.000 anak harus disiapkan 10.000 ruang kelas," katanya. (Ria/M-1/War/Ati)-k


Tags: