Riset Mahasiswa Munculkan Teknologi Alternatif

Riset Mahasiswa Munculkan Teknologi Alternatif

SEMARANG (Suara Merdeka) -Riset mahasiswa bisa menjadi semacam pemecah kebuntuan di bidang teknologi alternatif. Mereka harus diberi ruang sepantasnya supaya mampu berkreasi penuh.

Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi mengaku terus mendorong civitas academicauntuk memberikan perhatian lebih pada persoalan riset. "Penelitian selamanya tidak akan pernah terpisahkan dari kiprah perguruan tinggi. Riset juga menjadi kewajiban yang termaktub dalam Tri Dharma PT.

Kampus ini tak hanya menekankan persoalan itu kepada dosen melainkan juga mahasiswa," katanya, kemarin. Tak boleh dilupakan, hasil riset harus membumi. Artinya rekayasa teknologi atau metode-metode temuan yang dihasilkan mudah diterapkan di masyarakat.

Berdaya Guna

Muhdi pun menjelaskan beberapa mahasiswa UPGRIS sudah berhasil menemukan riset berdaya guna. Salah satu temuan itu berbentuk alat pengisi ulang oksigen untuk petani tambak pesisiran.

Hasil riset yang diolah mahasiswa dengan penuh kerja keras tersebut menjadi alternatif menjawab persoalan para petambak. Rekayasa ini sangat dibutuhkan demi menambah pasokan udara segar dalam tambak-tambak petani. Ketersediaan oksigen akan mampu menghasilkan produktivitas budidaya ikan.

"Teknologi ini dilengkapi kincir angin untuk menghasilkan aliran oksigen ke dalam tambak. Teknologi ini juga tak berbiaya mahal bila ingin diterapkan di masyarakat," kata koordinator tim riset Kincir Savonius dan Darrius Rizqy Amin Martin. Alat hasil riset tersebut juga sempat dipamerkan dalam ajang Gelar Teknologi Industri Semarang Digital Cretive 2015 di Gedung Wanita Semarang. (H41-95)


Tags: