RSBI Masih Jadi Incaran

RSBI Masih Jadi Incaran

SEMARANG- Meskipun Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dinilai gagal oleh sejumlah pihak, Ketua Forum SMP RSBI Nasional Sutomo mengatakan, RSBI di Indonesia mayoritas telah memenuhi syarat pembelajaran sesuai undang-undang dan ketetapan.

Bahkan, RSBI masih menjadi incaran masyarakat terutama orang tua calon siswa yang hendak mendaftarkan sekolah. Kenapa dikatakan masih menjadi incaran? Kepala SMP 2 Semarang ini menjelaskan, karena RSBI yang telah ada sekarang ini dari proses, manajemen, dan kurikulum sudah berjalan dengan baik dan memenuhi, bahkan melebihi delapan standar nasional pendidikan(SNP).

"Sekolah RSBI mulai dari fasilitas pembelajaran, prestasi, hingga lulusan siswa sudah memenuhi ketentuan tersebut. Misalnya saja di Jawa Tengah, untuk hasil ujian nasional (UN) kemarin nilai tertinggi diraih sekolah-sekolah RSBI baik negeri maupun swasta. Apalagi saat penerimaan peserta didik (PPD) pendaftar selalu melebihi kuota dari yang ditetapkan sekolah. Di SMP 2, dari 200 kursi yang disediakan, pendaftar mencapai 725 orang," ungkapnya. Syarat lainnya dalam SNP yang hampir terpenuhi dalam RSBI adalah terakomodasinya siswa miskin yang mengenyam pendidikan di sana.

67 Sekolah

Jumlah SMP RSBI di Jateng ada 67 sekolah, terdiri atas 64 sekolah negeri dan tiga sekolah swasta. Sebagian besar telah dievaluasi oleh Kemdikbud dan secara pembelajaran dan SNP telah memenuhi syarat. Kendati demikian, jumlah guru yang bergelar S-2 di sekolah RSBI memang belum terpenuhi. Ini menjadi kegagalan dalam SK penetapan SBI.

"Pemenuhan 20% guru S-2 memang belum terpenuhi, tapi perlu disadari RSBI terbentuk dari sekolah lama, bukan sekolah baru. Karena itu, yang sudah ada kita berdayakan," ungkapnya. Kepala SMAN 3 Semarang Hari Waluyo mengatakan, seluruh persyaratan RSBI menjadi SBI telah dipenuhi. Misalnya, minimal 30% guru S-2 telah tercapai. "Bahkan, jika dihitung dengan guru yang masih menyelesaikan studi, mencapai 31%," ungkap Hari.

Ia tidak sependapat jika RSBI dinilai gagal. Justru jika ada RSBI yang menemui kendala seharusnya didorong. Terkait dengan penggunaan bahasa Inggris yang dipersyaratkan dalam proses belajar, pihaknya menerapkan sistem bilingual pada mata pelajara Kimia, Biologi, Fisika, Matematika, dan Ekonomi.

"Kami lebih menekankan sistem sinergitas antara bahasa Indonesia dengan Inggris," katanya. Hari mengungkapkan, SMAN 3 Semarang masuk dalam daftar 22 sekolah unggulan yang dikeluarkan Direktorat Pembinaan SMA Kemdikbud. "Oleh Kemdikbud kami masuk 15 besar," tandasnya.


Tags: