Sekolah Swasta Konsentrasi UN

Sekolah Swasta Konsentrasi UN

SEMARANG - Meskipun sekolah swasta mematok nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) di bawah standar atau pada umumnya sekitar 6,5, tetapi sekolah tingkat SMP atau SMA swasta akan berkonsentrasi dengan mengutamakan hasil ujian nasional (UN) dalam kelulusan nanti.

Kasek SMA Krista Mitra Drs Christianus Dwi Estafianto mengakui, walaupun pihaknya memberlakukan nilai KKM 6,5 bagi siswa, namun sekolah tidak merasa rugi terhadap hasil nilai raport yang sudah terjadi. Pasalnya, sekolah tetap fokus pada proses pencapaian dan hasil UN para siswa mendatang. ‘’Kami akan tetap fokus pada UN, meski tidak meninggalkan yang telah diujikan sekolah melalui nilai raport siswa. Nilai raport tidak mungkin berubah karena penilaian sudah terjadi,’’ jelasnya, kemarin.

Dengan keluarnya kebijakan yang baru tentang UN, Christianus menuturkan, pihaknya malah diuntungkan karena sekolah diberikan porsi untuk menilai peserta didik. ‘’Pemerintah sangat bijaksana dalam mengeluarkan kebijakan, karena sekolah mempunyai kesempatan ikut andil dalam menilai hasil belajar dan perilaku siswa,’’ tuturnya.

Apresiasi positif juga diungkapkan Kasek SMP Walisongo I, Drs Samroni MSi. Menurutnya, pemerintah sudah sadar bahwa peran guru di sekolah, juga menentukan dalam menghasilkan lulusan yang berkompeten. “Jika penentu kelulusan hanya melalui UN, keberlangsungan pendidikan tidak seimbang. Jujur, saat ini sekolah diuntungkan karena mempunyai peran menilai siswa,” ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya tetap berkonsetrasi penuh meningkatkan nilai UN para peserta didiknya. “Ini semata-mata agar siswa tidak menganggap enteng kebijakan baru pemerintah terkait syarat kelulusan. Kami tetap adakan pelajaran tambahan seperti tahun sebelumnya,” kata dia yang juga Ketua Paguyuban Kepala Sekolah Swasta SMP Kota Semarang.
Bertahap Sementara terkait nilai KKM, pihaknya berusaha meningkatkan secara bertahap, agar kualitas sekolah swasta tidak dipandang rendah lagi. Pasalnya, dengan nilai KKM yang tinggi, di antaranya lebih dari 6,5, masyarakat menjadi yakin bahwa sekolah swasta memiliki standar penilaian yang tinggi. “Kami sudah berusaha menerapkannya. Bahkan kini, nilai KKM 6,5 hanya diberlakukan untuk Matematika. Pelajaran yang lain, lebih dari itu. Kalau tidak begini, kapan sekolah swasta menuju kemajuan?”, ujarnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin mengatakan, kelulusan peserta didik akan ditentukan oleh sekolah dan tidak ada masalah, karena kekuatan sekolah semakin kuat dan besar. ‘’Namun Disdik akan tetap mendampingi supaya mereka tidak ketinggalan informasi dan berbuat sesuatu yang merugikan. Langkah yang diambil adalah menurunkan pengawas sekolah ke lapangan untuk membantu dan mengawal mutu UN tahun ini,’’ terangnya. (K3,H70-79)


Tags: