Sekretaris : Perkuat Informasi Publik Pendidikan Islam dengan Program Berbasis e-Monev

Sekretaris : Perkuat Informasi Publik Pendidikan Islam dengan Program Berbasis e-Monev

PENDIS - Informasi publik sebagai bagian dari konsumsi masyarakat akan kinerja dan capaian Ditjen Pendidikan Islam harus diperkuat dengan berbagai program pengelolaan informasi yang berbasis elektronik dan web online sehingga mudah diakses dan dinilai oleh khalayak luas stakeholder Ditjen Pendidikan Islam.


Dalam rangka mengupayakan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa dapat dilaksanakan atau dipenuhi dengan melakukan penekanan pada pembangunan reformasi birokrasi aparatur negara dan tata kelola yang baik (good governance), yang ditandai dengan adanya keterbukaan & transparansi (openness), akuntabilitas (accountability), efektif & efisien (effective & efficient), menjunjung tinggi supremasi hukum (law enforcement), demokrasi (democracy), responsif (responsive) dan membuka partisipasi masyarakat seluas-luasnya (public participation).


"Saya menginginkan kita memperkuat pengelolaan informasi publik khususnya yang berkaitan dengan Pendidikan Islam dengan cara yang lebih modern dan berbasis e-monev sehingga mampu meningkatkan kinerja dan kebutuhan zaman selaras dengan prinsip good governance," ujar Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA dalam arahannya saat membuka Workshop Penyusunan Laporan Konsolidasi Program Berbasis e-Monev di Bogor (10-07-2013).


Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama khususnya Ditjen Pendidikan Islam dituntut untuk melaporkan setiap aktivitas dan hasil yang telah dilakukan untuk pembangunan berkaitan dengan pelaksanaan program-program sehingga masyarakat dapat menilai apakah Ditjen Pendidikan Islam telah bekerja dengan ekonomis, efektif dan efisien. Hal tersebut akan lebih mudah dan cepat terwujud dengan pengembangan sistem informasi yang baik.


"Pengembangan efektivitas sistem informasi suatu organisasi Ditjen Pendidikan Islam dengan dukungan infrastruktur yang lebih baik saya yakin akan mampu menjawab tantangan Pendidikan Islam agar tidak termarginalisasi bahkan bisa lebih unggul ketimbang pendidikan lainnya," harap Kamaruddin.


Sementara itu, Kabag Perencanaan dan Sistem Informasi Setditjen Pendis Kastollan, S.Pd., M.Si juga menyampaikan bahwa tujuan akhirnya adalah sumber daya manusia pengelola sistem informasi di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam paham dan mampu mengaplikasikan e-monev sesuai dengan aturan dan kebutuhan data secara nasional nantinya, akan tergambar peta konkret dan valid akan data pendidikan Islam yang tidak berubah-ubah dengan dukungan pengelolaan sistem informasi yang kuat.

(sya/ra)
Tags: