Semarakkan Hari Santri, Ditjen Pendis Gelar Festival Pendidikan Al Quran

Semarakkan Hari Santri, Ditjen Pendis Gelar Festival Pendidikan Al Quran

Jakarta (Pendis) - Puncak Hari Santri 2018 yang akan dilaksanakan di Bandung, Ahad (21/10) mendatang, akan dimeriahkan dengan Festival Pendidikan Al Qur`an. "Bertempat di Gedung Moch. Toha, Soreang-Kabupaten Bandung, Puncak Festival Pendidikan Al Qur`an dalam rangkaian gelaran program Peningkatan Kompetensi dan Penghargaan Guru Pendidikan Al Qur`an akan dilaksanakan Bandung City Center," demikian konfirmasi Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pendidikan Al Qur`an, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam-Kementerian Agama, Syafiuddin, Jum`at (19/10).

Dengan tema "Merawat Tradisi, Mengawal Inovasi dengan Menyiapkan Generasi Qur`ani", lanjut alumnus prgram S3 Kajian Islam UIN Syarif Hidayatullah ini, Festival Pendidikan Al Qur`an, terdiri atas dua (2) kegiatan. Kegiatan pertama, Peningkatan Kompetensi dan Penghargaan Guru Pendidikan Al-Qur`an; dan kedua, Puncak Festival Pendidikan Al Qur`an. "Festival Pendidikan Al Qur`an ini merupakan Salah satu bentuk Affirmasi dan pengembangan serta peningkatan kualitas pendidikan Al-Qur`an di Indonesia, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat memacu motivasi masyarakat dalam mempelajari serta menghafal Al-Qur`an," tegas pria asli Tanjung Pura-Sumatera Utara yang pernah mengenyam pendidikan di Pakistan-Timur Tengah ini.

Masih dalam gelaran Peningkatan Kompetensi dan Penghargaan Guru Pendidikan Al-Qur`an ini, terang Syafiudin, akan dihadirkan 10 metode inovatif baca Al Qur`an dan 3 metode baru tahfidz Al Qur`an. Mereka akan mepresentasikan metodologi pembelajaran Al Qur`an tersebut di depan dewan hakim. "Dari sejumlah metode tersebut, akan diundang 10 metode baca Al-Qur`an dan 3 metode tahfizh Al-Qur`an untuk mempresentasikan metodenya," kata Doktor Syafiuddin.

Menurut catatan panitia penyelenggara Festival Pendidikan Al Qur`an, ada 13 metode baca Al-Qur`an dan tahfizh Al-Qur`an yang akan dipresentasikan. Ketiga belas metode itu adalah ; Metode Baca Fahmil Qur`an Madani Indonesia (Jakarta), Metode Baca Tilawati untuk Usia Dasar (Surabaya), Metode Baca Al-Barqy (Bali), Metode Baca Qiro`ah (Makassar), Metode Baca Bani Maryam (Kendari), Metode Baca Al Bagdady (JQH Jakarta), Metode Baca Aqu Bisa (Banten), Metode Baca Al Jabari (Bogor), Metode Smart Methode Al-Qur`an bil Qalam (Cirebon), Metode Sejak Dalam Kandungan (Semarang), Metode Tahfizh Salafiyah Syafiiyah (Mojokerto), Metode Tahfizh Talaqqi Tematik (Bandung), dan Metode Tahfizh Tasix (Ngawi). (viva_tnu/dod)


Tags: