SILE sebagai Implementasi Kerjasama Indonesia dan Canada

SILE sebagai Implementasi Kerjasama Indonesia dan Canada

Jakarta, (Pendis) - Supporting Islamic Leadership in Indonesia (SILE) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Canada dengan titik tekan program pada penguatan kapasitas leadership di lingkungan Pendidikan Tinggi Islam. Tanggal 26-27 April 2011 yang lalu telah dilaksanakan pertemuan awal (technical meeting) untuk membahas dan menyempurnakan draft yang disebut dengan Project Implementation Plan (PIP). PIP ini akan digunakan sebagai panduan selama proyek tersebut berlangsung.


Forum yang melibatkan MORA, COWATER, WUSC, CIDA dan PTAI mitra dan Resource Universities/program advisor berlangsung sangat dinamis. Beberapa usulan penting dalam forum ini adalah agar program pemberian scholarship untuk studi lanjut S-3 dimasukkan program unggulan. Sebab, rentang waktu tinggal di luar negeri bagi beberapa dosen PTAI yang melanjutkan studi S-3 akan membentuk karakter positif dalam pengembangan PTAI, seperti halnya idealism akademik, penciptaan kultur akademik, dan sejenisnya.


Selanjutnya, tanggal 3 Mei 2011 telah dilaksanakan Joint Steering Committee Meeting, sebagai salah satu agenda mengesahkan Project Implementation Plan (PIP) SILE yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Mohammad Ali, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Acara tersebut dihadiri oleh: Head of Aid (CIDA), CIDA Program Manager, CIDA Program Officer, Rektor UIN Alauddin Makassar & IAIN Surabaya, Rektor UIN Jakarta, dan UIN Yogyakarta. "Program SILE sudah dianggap sesuai dengan harapan dan keinginan PTAI," komentar Prof. Dr. Mohammad Ali merangkum sambutan dari pimpinan PTAI mitra.


Sementara itu, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA, Rektor UIN Jakarta, dalam sambutannya menginformasikan tentang eksistensi dan kiprah civitas academic PTAI dan alumninya sebagai impact dari Project Mc Gill-CIDA. Dalam pandangannya, bahwa keberadaan PTAI saat ini telah meluluskan orang-orang yang qualified di pelbagai bidang keahlian. Bahkan, saat ini sudah banyak terlihat narasumber tentang isu-isu demokrasi, hak asasi manusia, jender, politik dan diformulasikan dengan isu-isu keislaman. Ada pula beberapa lulusan yang menjadi konsultan pada beberapa pemerintah daerah.


Beberapa instansi terkait seperti Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri, Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Sekretariat Negara juga hadir dalam forum tersebut. Pertemuan ini menegaskan beberapa harapan dan keinginan dari beberapa lembaga mitra SILE/CIDA untuk memberikan prioritas pemberian beasiswa studi lanjut program Master dan Doctor. Joint Steering Committee diakhiri dengan sambutan dan pemberian apresiasi dari Prof. Dr. Mohammad Ali, MA sebagai representasi dari Kementerian Agama RI.

(AM)
Tags: